Home / RAPP | |||||||||
PT RAPP Berkolaborasi Bersama Cegah Karhutla di Pulau Padang, Tim Pemadam Terpaksa Gunakan Air Laut Selasa, 23/07/2024 | 19:09 | |||||||||
Tim pemadaman kebakaran gabungan melakukan pendinginan di Tanjung Kelemin SELATPANJANG - Saat ini, musim kemarau telah tiba dan semua pihak diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Di Kabupaten Kepulauan Meranti, khususnya di Pulau Padang, karhutla sudah mulai terjadi. Bupati Kepulauan Meranti, Asmar, mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dan bersatu padu dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi ancaman serius di musim kemarau ini. "Karhutla merupakan ancaman yang harus kita hadapi bersama. Saya mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk bersinergi dalam mencegah terjadinya karhutla," ujar Bupati Asmar dalam pernyataannya. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah bekerja sama dengan pihak swasta yang berkomitmen penuh dalam pencegahan karhutla. PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari APRIL Group, telah menunjukkan dukungan nyata dengan sistem pencegahan dan pemadaman karhutla yang kuat dan lengkap. Diketahui, PT RAPP adalah salah satu pihak swasta yang berkomitmen penuh dalam upaya penanggulangan Karhutla ini. Perusahaan ini telah membangun sistem yang kuat dan lengkap untuk pencegahan dan pemadaman karhutla. Beberapa waktu lalu, kebakaran terjadi di Tanjung Kelemin, Desa Tanjung Padang, dan titik api terdeteksi melalui pemantauan CCTV milik PT RAPP. Dukungan RAPP juga terlihat dalam aksi nyata dalam upaya pemadaman karhutla di Pulau Padang, meskipun kebakaran tersebut terjadi di luar areal konsesi PT RAPP Estate Pulau Padang. Perusahaan ini mengerahkan 32 personel lengkap dengan peralatan pemadaman yang siaga selama 24 jam. Meskipun kebakaran tersebut terjadi di luar areal konsesi PT RAPP Estate Pulau Padang, perusahaan tetap mengerahkan 32 personel lengkap dengan peralatan pemadaman yang siaga selama 24 jam. Stakeholder Relation Manager PT RAPP untuk Kabupaten Kepulauan Meranti, Susilo Sudarman, mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di luar areal konsesi PT RAPP Estate Pulau Padang tetap menjadi prioritas bagi tim pemadam perusahaan. Ia juga memastikan pihaknya dalam hal ini tim pemadaman menjadi yang terdepan membantu pihak terkait seperti BPBD, TNI dan Polri dalam penanganan kebakaran. Selain menerjunkan personel dan alat pemadaman yang lengkap, Susilo Sudarman mengatakan tim pemadam RAPP juga tidak akan pulang sebelum memastikan karhutla benar-benar padam. Selanjutnya pihaknya juga berkomitmen tetap akan membantu pemadaman meskipun kebakaran terjadi di luar areal konsesi PT RAPP. Dimana pemadaman dilakukan dalam radius 6 kilometer "Kami memastikan bahwa tim pemadam kami selalu siap menjadi yang terdepan dalam membantu pihak terkait seperti BPBD, TNI, dan Polri dalam penanganan kebakaran. Kami juga berkomitmen untuk terus membantu pemadaman meskipun kebakaran terjadi di luar areal konsesi PT RAPP, dalam radius 6 kilometer dan tidak akan menarik tim Fire Fighter sampai api benar-benar padam, dan ini adalah bentuk komitmen dan dukungan kami kepada Pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla," ujarnya. Saat ini sudah memasuki hari ke lima penanggulangan Karhutla di Tanjung Kelemin, Desa Tanjung Padang. Dimana PT RAPP yang menurunkan peralatan Damkar berupa 4 Mark-3 dan 2 Mini Striker itu mengalami kesulitan yakni keterbatasan sumber air sehingga tim menggunakan air laut yang terpengaruh oleh pasang surut. Sejak diluncurkannya program Desa Bebas Api pada tahun 2014, PT RAPP telah bermitra dengan 42 desa di lima kabupaten di Provinsi Riau, mencakup total wilayah sekitar 902.872 hektare. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar terhadap bahaya karhutla. RAPP juga memiliki Fire Command Center (FCC) yang memantau seluruh wilayah konsesi melalui CCTV selama 24 jam. Patroli tim darat dan udara dilakukan secara reguler. Dalam program pemadaman, RAPP memiliki peralatan lengkap yang siap siaga di seluruh estate perkebunan perusahaan di lima kabupaten di Riau. Pada periode rawan karhutla, RAPP mengeluarkan imbauan di seluruh area konsesi di Pangkalan Kerinci, Riau, yang berlangsung dari 1 Juli hingga 30 September 2024. Direktur Utama PT RAPP, Sihol Aritonang, menyatakan bahwa sejak tahun 2015, APRIL secara rutin mengumumkan periode rawan kebakaran dan menyiagakan tim operasi kebakarannya untuk memantau serta merespons setiap titik panas atau kebakaran di area konsesi. "Pengumuman ini merupakan bagian penting dari pendekatan terpadu perusahaan dalam manajemen karhutla, serta bagian dari komitmen perusahaan untuk bekerja sama dengan pemerintah, pemegang konsesi lain, serta masyarakat untuk mengurangi risiko karhutla selama musim kemarau," ujar Sihol. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mencegah dan menangani karhutla. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Kabupaten Kepulauan Meranti dapat mengatasi ancaman karhutla selama musim kemarau ini. Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kepulauan Meranti, Muhlisin, saat dikonfirmasi mengatakan kondisi memaksa tim pemadam menggunakan air laut untuk memadamkan api. Langkah ini diambil akibat keterbatasan sumber air tawar di wilayah tersebut. "Karena keterbatasan sumber air tawar, kami terpaksa menggunakan air laut. Meskipun tidak ideal, langkah ini diperlukan untuk menanggulangi api yang semakin meluas," ujarnya. Pemadaman Karhutla yang menggunakan air laut juga memerlukan strategi khusus. Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan air laut ini tidak tanpa risiko. Disebutkan, air laut dapat menyebabkan korosi pada peralatan pemadam, namun dalam keadaan darurat seperti ini, keselamatan dan pengendalian api menjadi prioritas utama. "Air laut memiliki kandungan garam yang tinggi, sehingga kami harus berhati-hati dalam penggunaannya untuk menghindari kerusakan pada peralatan pemadam. Untuk itu tim di lapangan sudah paham SOP nya, dimana setelah menggunakan air laut, alat akan dibersihkan," ujarnya. Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan, melalui Kapolsek Merbau, Iptu Jimmy Andre, mengatakan luas lahan yang mengalami terbakar sudah 4 hektare. Saat ini api sudah padam sudah sedang dilakukan pendinginan. Adapun tindakan yang dilakukan selain melakukan pemadaman juga membuat sekatan agar api tidak menjalar dan meluas. Adapun kendala di lapangan, untuk menuju lokasi kebakaran, pihaknya bersama tim pemadaman harus menggunakan speedboat yang kemudian kandas di pantai karena kondisi air sedang surut, karena tidak adanya jalur lain. Selanjutnya tim kemudian berjalan naik ke tebing untuk menuju sumber api. Lokasi yang jauh dari pemukiman warga, memaksa tim gabungan untuk bermalam di lapangan. "Saat ini belum diketahui sumber api berasal dari mana dan dalam proses penyelidikan dan di TKP kebakaran ditemukan beberapa perangkap rusa. Upaya pendinginan masih berlangsung," ungkap Iptu Jimmy. Penulis : Ali Imroen |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |