BAGANSIAPIAPI - Peredaran obat ilegal, baik berupa obat kimia maupun tradisional, semakin meresahkan masyarakat.

Penyalahgunaan obat-obatan tersebut tidak hanya membahayakan kesehatan, tetapi juga mengancam nyawa.

Ironisnya, kemudahan akses dan ketersediaan obat ilegal di pasaran membuat konsumen kerap kali memilih produk-produk yang tidak terjamin keamanannya.

Menyadari ancaman ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Dumai mengadakan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) untuk menanggulangi pelanggaran dan penggunaan obat tradisional berbahan kimia.

Kegiatan ini berlangsung, Selasa (21/5/2024) di aula salah satu hotel di Bagansiapiapi, yang dihadiri para pelaku usaha obat tradisional di Kabupaten Rohil.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Rohil, Muhammad Nurhidayat mengapresiasi kehadiran para undangan dan menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya obat ilegal.

"Tujuan kegiatan ini, sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat Rohil. Di daerah kita masih banyak pelaku usaha obat tradisional, baik dari dalam maupun luar daerah, yang memicu peredaran obat-obatan ilegal dan tidak resmi dari BPOM," ujar Nurhidayat.

Nurhidayat berharap BPOM dapat memperketat pengawasan terhadap obat-obatan yang beredar di masyarakat.

"Harapan kita, dengan adanya BPOM ini, pengawasan bisa lebih ketat sehingga obat dan barang-barang yang beredar di luar daerah bisa dicek secara resmi sebelum diizinkan beredar. Ini agar masyarakat lebih aman dan terhindar dari bahaya kesehatan," tambahnya.

Kepala BPOM Kota Dumai, Ully Mandasari menegaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengawasan kepada pelaku usaha obat-obatan.

"Jika ketahuan produk tidak resmi dan tidak aman bagi masyarakat, pelaku usaha tidak bisa memberikan alasan apapun lagi, karena kami sudah melakukan sosialisasi melalui kegiatan ini," tuturnya.

Ully juga berharap agar semua pihak, termasuk Diskes dan Disperindag, dapat bekerjasama untuk membentuk tim terpadu guna memastikan rencana dan sinergitas dapat terlaksana dengan baik.

Penulis: Afrizal
Editor: Barkah