Home / Hallo Indonesia | ||||||
Kongres XXV PWI 2023 Presiden Jokowi Ajak Insan Pers Profesional dan Pegang Teguh Kode Etik Jurnalistik Selasa, 26/09/2023 | 15:10 | ||||||
![]() | ||||||
Presiden Jokowi bersama Menkominfo Budi Arie Setiadi bersama Ketum PWI Atal S. Depari dan Ketua PWI provinsi se-Indonesia (foto/int) JAKARTA - Presiden Jokowi mengajak insan pers di Indonesia selalu memegang teguh kode etik jurnalistik. Itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2023 yang digelar di Istana Negara Jakarta pada Senin (25/9/2023). “Justru inilah (kode etik jurnalistik) nilai plus dari media dan pers dan inilah juga kelebihan media dan pers dibandingkan dengan jurnalisme warga,” ujar Jokowi. Presiden juga menegaskan wartawan Indonesia jangan terpancing sesuatu yang viral dan hoaks dalam membuat berita yang baik. Kode etik jurnalistik mesti dipegang teguh meski industri media sedang menghadapi berbagai tantangan di tengah pesatnya perkembangan dunia digital. “Saya selalu mendengar bisikan-bisikan itu. Karena semakin banyak tantangannya, terutama terkait dengan kemajuan dunia digital dan ini tidak hanya kita rasakan sendiri di Indonesia. Akan tetapi semua negara merasakan hal yang sama. Dunia pers-nya semakin banyak tantangan, karena memang dunia digital ini tidak bisa kita hentikan, tidak bisa juga kita suruh berhenti,” sebutnya. Jokowi juga mengapresiasi seluruh insan pers di Indonesia yang kritis dan cermat dalam memberikan masukan kepada pemerintah. Presiden menilai masukan dan kritik tersebut sebagai penambah kekuatan bagi pemerintah. “Tidak apa-apa dan semua tetap menjadi jamu sehat dan energi tambahan bagi pemerintah. Apalagi ini semakin dekat dengan tahun politik pasti semakin banyak yang tadi saya sampaikan akan keluar,” ucap Presiden. Presiden meminta PWI untuk terus menjaga profesionalisme insan pers di Tanah Air. Menurut Presiden, PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pemberitaan yang benar, autentik, berkualitas, dan berimbang. “Karena memang sekarang ini mestinya berita yang baik itu bukan berita yang asal viral, bukan asal yang sensasional, karena itu justru memicu bertebarannya hoaks yang sampai saat ini masih ada, saya mendapatkan laporan dari Menkominfo kira-kira masih 11 ribu yang bertebaran di dunia digital ,” tutur Presiden. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Ketua Umum PWI Atal S. Depari. (rilis) |
||||||
![]() ![]() ![]() |
![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2011-2021. All Rights Reserved |