Home / Pekanbaru | |||||||||
Harga Sembako di Pekanbaru Tetap Tinggi Meski Ada Sedikit Penurunan Senin, 27/11/2023 | 11:22 | |||||||||
Ilustrasi harga sembako tinggi di Pekanbaru (foto/int) PEKANBARU - Meski mengalami sedikit penurunan, harga sembako di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru masih terus tinggi hingga pekan keempat November 2023. Cabai, bawang, beras, dan gula pasir menjadi komoditas yang paling terdampak. Permintaan yang tinggi dan pasokan yang terbatas diyakini menjadi penyebab utama tingginya harga bahan pokok di Pekanbaru. Faktor cuaca, khususnya masuknya musim penghujan, juga mempengaruhi hasil panen petani, terutama pada komoditas cabai dan bawang merah. Yuli, salah seorang warga yang berbelanja di Pasar Pagi Arengka, mengungkapkan bahwa harga cabai masih relatif mahal, meski mengalami sedikit penurunan, Senin (27/11/2023). Harga cabai merah mencapai Rp 88.000 per kilogram, sedikit turun dari sebelumnya yang mencapai Rp 90.000-100.000 per kilogram. Padahal, harga normal berkisar Rp 40.000-50.000 per kilogram. Tidak hanya cabai merah, cabai rawit dan bawang merah juga masih tinggi, dengan harga masing-masing mencapai Rp 80.000 dan naik Rp 30.000 per kilogram. Malla, seorang warga, mengungkapkan bahwa mereka harus menyesuaikan pembelian dengan anggaran dan harga yang tinggi. Harga sayur buncis mencapai Rp 16.000-18.000 per kilogram, sementara tomat naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram. Di sisi lain, harga kentang turun dari Rp 18.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram, dan harga tomat turun dari Rp 10.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram. Meski sebagian besar komoditas mengalami kenaikan, ada penurunan harga pada beberapa produk seperti kentang dan tomat. Kentang turun dari Rp 18.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram, dan tomat turun dari Rp 10.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram. Beras premium masih tinggi di harga Rp 17.000 per kilogram, minyak goreng curah mencapai Rp 14.000 per liter (standar), sementara gula pasir naik menjadi Rp 16.500 per kilogram. Harga daging sapi tetap stabil di Rp 40.000 (standar), sementara telur ayam berkisar Rp 49.000 per papan. Dalam situasi harga yang tidak menentu, masyarakat di Pekanbaru terus berusaha menyesuaikan belanja mereka dengan anggaran yang dimiliki. Penulis: Mimi Purwanti |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |