Home / Bengkalis | |||||||||
Lapas Bengkalis Minta Mesin Otomatis Pendeteksi Narkotika Selasa, 22/03/2016 | 14:55 | |||||||||
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis meminta mesin otomatis pendeteksi tamu saat membawa narkotika. BENGKALIS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis menilai perlu adanya mesin otomatis yang bisa mendeteksi tamu saat membawa narkotika. Hal itu muncul dari adanya para tamu yang tertangkap tangan, saat membezuk para tahanan membawa narkotika.
KPLP Lapas Kelas IIA Bengkalis Sugiyanto mengatakan, meskipun selama ini petugas jaga selalu berhasil menggagalkan aksi tersebut. Namun, muncul kekhawatiran suatu saat akan ada aksi yang berhasil lolos. "Rasa kekhawatiran tetap terus menghantui pihak Lapas, lantaran orang yang bertugas di P2U tersebut juga punya sifat khilaf dan petugas jagapun, juga sangat terbatas," ujar Sugiyanto kepada wartawan, Selasa (22/3/2016). Menurut Sugiyanto, berbagai cara dilakukan oleh oknum tamu untuk bisa memasok barang haram kedalam lapas. Dengan sistem deteksi yang masih manual, maka bisa saja petugas jaga di pintu utama tak berhasil melakukan pendeteksian. "Artinya, dalam mendektesi pemasok narkotika kedalam Lapas masih cara manual, maka ada beberapa hal yang tidak tersentuh dengan cara tersebut. Misalnya jika narkotika itu dibungkus plastik, lalu ditelan dan sebagainya. Sehingga cara manual dinilai kurang efektif," kata Sugiyanto lagi. Dengan alasan tersebut, Sugiyanto mengharapkan pada pemerintah, untuk dapat memberikan bantuan berupa mesin alat mendektesi narkotika, sehingga perkara yang tidak tersentuh cara manual, bisa terdetesksi oleh mesin detektor. "Saya kira jika alat itu ada di Lapas, kita akan lebih mudah untuk mendektesi para pemasok narkotika kedalam Lapas. Sebab, jumlah yang tersandung kasus narkotika lebih banyak daripada sejumlah kasus lainnya, " ungkapnya. Bayangkan saja, lanjut Sugi, saat ini jumlah di Lapas telah mencapai 1.322 orang, dan 70-80 persen itu tersandung kasus narkoba, sedangkan sisanya kasus-kasus lain, seperti pencurian, pelecehan seksual, KDRT, penipuan, korupsi dan sebagainya. "Kalau kita mau bayangkan, begitu banyak orang di dalam Lapas itu dihukum karena terlibat narkotika, dan orang orang itu merupakan jaringan mafia. Jadi saya kira tidak cukup untuk mendektesi para tamu itu, hanya dengan manual, tapi juga harus ada alat otomatis," kata Sugi. Penulis : Zulkarnaen Editor : Yusni Fatimah |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |