Home / Otonomi | ||||||
Sudah 380 Hektare Lahan Terbakar di Meranti, Bupati Irwan: Jangan Kebanyakan Rapat Senin, 14/03/2016 | 15:57 | ||||||
Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir Karhutla di Meranti Capai 380.25 Hektar SELATPANJANG - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Kepulauan Meranti sudah semakin parah. Setidaknya sudah 380,25 hektare lahan yang hangus terbakar sejak 1 Maret 2016 hingga kini. Kebakaran lahan ini tersebar di tujuh desa dan beberapa Kecamatan di Meranti. Seperti di Desa Tanjung Medang Kecamatan Rangsang terbakar seluas 40 Ha, Desa Semukut Kecamatan Pulau Merbau terbakar seluas 70 Ha,Desa Mekar Sari Kecamatan Merbau terbakar seluas 150 Ha. Desa Alah Air Kecamatan Tebingtinggi terbakar seluas 0.25 Ha,Desa Kayu Ara Kecamatan Rangsang Pesisir terbakar seluas 50 Ha, Desa Anak Kamal Kecamatan Merbau terbakar seluas 60 Ha Desa Sungai Cina Kecamatan Rangsang Barat terbakar seluas 10 Ha. Bupati Kepulauan Meranti, Irwan mengatakan, saat ini daerahnya membutuhkan bantuan ekstra dari Pemprov Riau dan Pemerintah Pusat untuk menangani kebakaran lahan tersebut, mengingat Meranti sudah berstatus siaga darurat karhutla. Dijelaskannya lagi, pada Karlahut 2016 ini Kepulauan Meranti mengalami banyak kendala. Kendala itu, menurut H Irwan, terutama pada pendanaan. Dana yang dibutuhkan dalam menangani Karlahut ini tidaklah sedikit. Sementara itu tambah Irwan, berharap dari bantuan pusat, hingga saat ini belum bisa diandalkan. Dimana, pemerintah pusat baru mentransfer uang ke Meranti sebatas untuk gaji dan operasional. "Kita terbentur pada biaya. APBD 2016 kemarin, waktu di susun tidak ada fokusnya ke kejadian seperti ini," ujar H Irwan. Untuk itu, diharapkan Pemerintah Provinsi Riau melakukan aksi nyata dari tanggapnya terhadap Karlahut. Berupa pengiriman personil, peralatan, dan dana yang cukup untuk padamkan Karlahut. "Semua pihak harus langsung eksyen di lapangan. Jangan terlalu banyak rapat atau kegiatan seremonial terhadap Karlahut ini," pinta H Irwan. Untuk pemadaman kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Mekar Sari Kecamatan Merbau terpaksa menggunakan helikopter milik PT RAPP dan Sinar Mas untuk water bombing. Pasalnya, kebakaran disana sudah semakin parah. "Kita dapat bantuan dari posko provinsi untuk water boombing menggunakan helikopter," ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, M Edy Afrizal, kepada wartawan, Senin (14/3/2016). Menurut Edy, kebakaran saat ini sudah terjadi di beberapa kecamatan. Seperti di Kecamatan Pulau Merbau, Merbau, Rangsang, Rangsang Pesisir. "Info terakhir di Tebingtinggi Barat, nanti kita cek kebenarannya," ujar Edy Afrizal. Untuk saat ini, kata Edy lagi, upaya di lapangan hanya membuat sekat bakar, agar kebakaran tidak meluas. Sebab, untuk pemadaman anggota di lapangan merasa kesulitan karena rata-rata lokasi kebakaran tidak ditemukan sumber air. "Kalaupun ada air sangat jauh.Sementara di Pulau Merbau, kebakaran tidak lagi parah, namun itu bisa kembali terbakar kalau ada tiupan angin," tambah Edy. Upaya pencegahan terhadap terjadinya kembali kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Riau terus dilakukan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Salah satunya membentuk Tim Laskar Api di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Hal ini sejalan dengan ditetapkannya status siaga darurat karlahut oleh Pemerintah Provinsi Riau, baru-baru ini. Penulis : Ali Imroen Editor : Unik Susanti
|
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |