Home / Pemprov Riau | |||||||||
Karhutla Terjadi Lagi, Plt Gubri Pertanyakan Peran Kades dan Camat Senin, 07/03/2016 | 15:26 | |||||||||
Plt Gubri, Arsyadjuliandi Rachman. PEKANBARU - Tak hanya Pangdam Bukit Barisan, Mayjend TNI Lodewyk Pusung yang kesal dengan terulangnya kasus Kebakaran Lahan (Karhutla) di Riau. Plt Gubri, Arsyadjuliandi Rachman juga merasa kesal.
Bahkan, orang nomor satu di Riau ini meluapkan kekesalannya dengan meminta aparatur desa untuk berperan lebih aktif dalam menjaga wilayahnya dari kebakaran lahan ini. "Kita ingatkan, Kades (kepala desa, red) untuk tidak berspekulasi. Menjual lahan, membuka lahan dengan membakar. Kades ini harus aktif dalam memantau wilayahnya," cetus Plt Gubri, usai rakor penanggulangan Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Senin (7/3/2016). Apalagi, soal kebakaran lahan ini sudah disampaikan langsung oleh Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan kepada seluruh aparatur mulai dari tingkat Provinsi hingga tingkat pedesaan. "Beberapa waktu lalu kita sudah kumpulkan kades dan camat se Riau. Kita wanti-wanti karhutla ini. Kemaren juga pak Menko Polhukam sudah mengingatkan juga," tandasnya. Menurut pria yang akrab disapa Andi Rachman ini, dengan penetapan status siaga darurat selama tiga bulan diharapkan dapat mempercepat proses penanggulangan karhutla yang terjadi di Dumai, Bengkalis, dan Siak serta daerah lain di Riau. "Kita akan evaluasi terus situasi di lapangan. Kita lihat situasi dulu, sebelum kita minta bantuan pusat," pungkasnya. Disinggung mengenai pernyataan keras Pangdam terkait kinerja Dishut Riau yang tidak berperan dalam antisipasi Karhutla ini, Andi membantahnya. Baca juga : Pangdam Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Lodewyk Pusung Kesal Karhulta Terjadi Lagi "Yang dimaksud Pangdam tadi bukan kita, tapi Kementerian. Karena lahan yang terbakar itu open akses atau tidak ada kepemilikan. Karena itu diminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BKSDA dan Manggal Agni ikut berperan," ungkapnya. Sementara di kesempatan yang sama Danrem 031/ WB, Brigjen TNI Nurendi menyebut peran aktif perusahaan di Riau cukup membantu. Ya, selain pasukan dari TNI Polri, juga ada penyebaran pasukan bantuan dari perusahaan PT. RAPP dan Sinarmas yang aktif dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan. "Beliau-beliau ini yang ikut mendukung mengakomodasikan karena memang belum ada dukungan, kita belum ada program pencegahan, tetapi dua perusahaan ini dengan rantingnya sudah melakukan MoU, saya minta perusahaan lain yang belum di sejumlah Kabupaten di Riau juga mengikuti langkah seperti RAPP dan Sinarmas sehingga bisa mengcover wilayah di Riau ini agar terhindar dari karlahut," imbaunya. Penulis : Pedrianto Editor : Yusni Fatimah |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |