Home / Meranti | ||||||
Penangganan Abrasi Meranti Masuk RPJMN 2015-2019 Jumat, 04/03/2016 | 10:57 | ||||||
Abrasai di Pulau Rangsang. SELATPANJANG - Untuk penangganan dan upaya penyelamatan beberapa pulau di Kepulauan Meranti akibat tergerus abrasi kini mendapat tanggapan dari pemerintah pusat. Penyelamatan pulau tersebut adalah dengan dibangunnya batu pemecah ombak yang akan berfungsi menghempas derasnya ombak masuk kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019.
Badan Pengelolaan Perbatasan (BPP) Kabupaten Kepulauan Meranti mencatat 33 desa di 6 kecamatan perbatasan menghadapi ancaman masalah abrasi yang serius. Bahkan, hingga 2015, setidaknya sudah 80 kilometer wilayah Meranti tergerus oleh gelombang Selat Malaka. Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Kabid Infrastruktur Perbatasan, Nasruni mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan terkait permasalahan ini pada tahun 2013 lalu. 'Kami sudah ajukan ke pemerintah pusat untuk penanggulangan abrasi di sepanjang pantai Kepulauan Meranti sepanjang 14.000 meter terutama di Pulau Rangsang, dengan nama pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai di Tanjung Kedabu 7.000 meter dan Pembangunan Pengaman Pantai di Sepahat Tengayun 7.000 meter. Alhamdulillah penangganan ini masuk kedalam RPJMN 2015- 2019 melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas,' kata Nasruni, Jumat (4/3/2016). Mantan Kabid Metrologi dan Perlindungan Konsumen Disperindag Kepulauan Meranti ini juga mengatakan bahwa pada tahun 2015 lalu sudah dibangun tembok batu pemecah ombak di dua desa,yakni Desa Kedabu Rapat Kecamatan Rangsang Pesisir dan Desa Tanjung Medang Kecamatan Rangsang. 'Tahun 2015 lalu melalui dana APBN sudah dibangun batu pecah ombak di dua desa yakni Kedabu Rapat dan Tanjung Medang dengan nilai Rp3,5 miliar,dan pada Maret 2016 ini pembangunan akan dilanjutkan. Syukurlah Meranti saat ini sudah mendapat perhatian besar dari Pemerintah Pusat. Dengan dimulainya pembangunan penyelamatan pulau Rangsang itu, berarti untuk tahun-tahun mendatang kita tidak sulit lagi mengusulkan kelanjutan pembangunan yang telah dimulai tersebut,' kata Nasruni. Penulis : Ali Imroen Editor : Yusni Fatimah |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |