Home / Otonomi | |||||||||
WHO hingga Epidemiolog Riau Sebut Penyemprotan Disinfektan di Jalan Sia-sia Jumat, 11/06/2021 | 15:59 | |||||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Tim Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru menyemprot ruas jalan protokol di Pekanbaru dengan cairan disinfektan sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran Covid-19, Kamis (10/6/2021). Bulan Mei yang lalu, tepatnya Senin (3/5/2021) Tim Satgas Covid Provinsi Riau bersama Polda Riau juga melakukan hal yang sama. Namun, timbul pertanyaan seberapa efektifkah penyemprotan disinfektan di ruang terbuka untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19? Dihimpun dari berbagai sumber, halloriau menemukan bahwa mulai dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) hingga ahli epidemiologi sepakat bahwa menyemprotkan disinfektan ke jalan protokol atau ruang terbuka tidak efektif bahkan terbilang sia-sia. Dalam dokumen yang dirilis di situs resmi WHO tentang Coronavirus disease (Covid-19) Cleaning and Disinfecting Surfaces in Non-Health Care Setting disebutkan bahwa penyemprotan disinfektan di ruang terbuka tidak disarankan. WHO menyebut, jalan dan trotoar tidak dianggap sebagai jalur penularan Covid-19 bahkan penyemprotan disinfektan di area terbuka bisa menimbulkan dampak bagi kesehatan. "Menyemprotkan disinfektan, bahkan diluar ruangan, dapat berbahaya bagi kesehatan manusia dan menyebabkan iritasi mata, pernapasan hingga kulit," bunyi tulisan WHO tersebut. Sementara itu, di Provinsi Riau sendiri penyemprotan disinfektan dikritik oleh ahli epidemiologi Riau, dokter Wildan Asfan Hasibuan. "Manfaatnya (penyemprotan disinfektan) itu kecil," kata Wildan. "Upaya ini kurang pas, seharusnya disinfektan tersebut disemprotkan di tempat umum yang banyak orang berkumpul. Karena tidak ada orang yang duduk-duduk di jalan protokol, dan orang cuma lewat aja," ujarnya, Jumat (11/6/2021). Untuk diketahui, jalan protokol yang dilakukan penyemprotan disinfektan, yakni dimulai dari simpang tiga Bandara SSK II hingga Jembatan Siak IV. Selain itu tim juga masuk ke ruas jalan-jalan lain untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Dan kalau dihitung keseluruhan, ada sebanyak 44 kelurahan di Pekanbaru yang dilakukan penyemprotan disinfektan karena masuk kedalam kategori zona merah penyebaran virus Covid-19. "Seharunya yang disemprot disinfektan seperti daerah pasar, rumah ibadah dan juga fasilitas umum lainnya yang sering digunakan oleh masyarakat," ungkap Wildan lagi. Terlebih menurutnya, saat ini pasar tradisonal adalah tempat yang paling rawan menyebarnya Covid-19, karena di pasar banyak interaksi antara pedagang dan juga pembeli dan juga banyak yang tidak menjalankan Prokes dengan baik. Wildan menegaskan bahwa yang terpenting dalam mengatasi Covid-19 adalah dengan 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak).
|
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |