Home / Hallo Indonesia | |||||||||
Satgas Akui Vaksin AstraZeneca Ada Efek Samping Pembekuan Darah Mematikan Rabu, 26/05/2021 | 06:02 | |||||||||
JAKARTA - Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K Ginting menyebut salah satu pertimbangan pemerintah menggunakan vaksin virus corona, AstraZeneca untuk program vaksinasi nasional lantaran vaksin tersebut memiliki sifat 'superior'. Hal itu ia sampaikan sekaligus merespons klaim terkini dari salah satu hasil studi terbaru yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan di Inggris (PHE). Pada 22 Mei lalu, PHE menyebut vaksin AstraZeneca efektif mengurangi gejala kesakitan dari kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian B117. "Justru karena vaksin ini superior, maka Indonesia tetap commit untuk menggunakannya melalui fasilitas Covax," kata Alex seperti dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (25/5/2021). Selain BPOM juga telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA), Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko Covid-19 yang sangat serius. Namun demikian, Alex juga tak menampik bahwa vaksin AstraZeneca santer akan dugaan efek samping pembekuan darah yang menyebabkan kematian di berbagai negara. Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) pun sebelumnya telah mencatat per 16 Mei sudah ada 16 laporan KIPI serius dan 889 laporan KIPI Non-serius dari program vaksinasi AstraZeneca di Indonesia. "Kendati ada efek samping, tapi masih bisa dikendalikan," pungkasnya. Terpisah, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga telah menyampaikan bahwa penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan karena vaksinasi Covid-19 membawa manfaat yang jauh lebih besar. Nadia mengatakan, yang saat ini justru menjadi tantangan adalah soal ketersediaan vaksin. Untuk itu, Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19. Hasil penelitian PHE menyatakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca 66 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B117. Sementara satu dosis vaksin AstraZeneca 50 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian B117 setelah 3 minggu disuntikkan. Penelitian yang dilakukan oleh PHE dalam rentang waktu 5 April hingga 16 Mei 2021 ini juga mengemukakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca 60 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian B1617 asal India. Selain itu, dilaporkan pemberian satu dosis vaksin AstraZeneca 33 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian B1617 pascatiga minggu vaksin tersebut disuntikkan. (*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |