Home / Pekanbaru | ||||||
Ribuan Warga Terdampak Luapan Sungai Siak Rendam 6 Kecamatan di Pekanbaru, Rumbai dan Payung Sekaki Terparah Sabtu, 08/03/2025 | 19:55 ![]() ![]() ![]() ![]() | ||||||
![]() | ||||||
Kecamatan Rumbai dan Payung Sekaki paling parah terdampak luapan Sungai Siak (foto/risnaldi-halloriau) PEKANBARU – Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah. Sungai Siak, salah satu sungai terdalam di Indonesia, meluap dan merendam enam kecamatan. Hingga Sabtu (8/3), tercatat 39 lokasi terdampak banjir, dengan Kecamatan Rumbai dan Payung Sekaki menjadi wilayah yang paling parah terendam. Kapolresta Pekanbaru, Kombes Jeki Rahmat Mustika, mengungkapkan bahwa ketinggian air di beberapa titik mencapai 1 meter. "Di Kecamatan Rumbai, 12 lokasi terendam, termasuk Jalan Lingkar, Jalan Nelayan, dan Jalan Yos Sudarso. Sementara itu, di Kecamatan Payung Sekaki, 7 titik banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 1 meter, terutama di Jalan Pemudi dan Jalan Kulim," jelasnya. Selain intensitas hujan yang tinggi, banjir juga diperparah oleh meningkatnya debit air Sungai Siak yang terus meluap. Daerah di sekitar sungai mengalami genangan air yang semakin tinggi, membuat akses warga semakin sulit. Selain Rumbai dan Payung Sekaki, beberapa kecamatan lain juga mengalami banjir. Kecamatan Lima Puluh mencatat 6 lokasi terdampak, terutama di Kelurahan Pesisir dan Tanjung Rhu. Sementara itu, di Kecamatan Senapelan, 5 titik mengalami genangan air hingga 60 cm. Di Kecamatan Tenayan Raya, 7 lokasi terendam dengan ketinggian air berkisar antara 60 hingga 100 cm. Banjir di beberapa titik berlangsung selama lebih dari 12 jam, menyebabkan aktivitas warga lumpuh dan memaksa mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut jika hujan deras kembali turun dan debit air Sungai Siak tidak mengalami penurunan. Untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas, aparat kepolisian bersama instansi terkait telah mendirikan sejumlah posko pengungsian di titik-titik terdampak. Sejumlah tenda besar telah didirikan di pinggiran Jalan Yos Sudarso, menampung puluhan warga yang mengungsi, termasuk anak-anak dan lansia. Petugas medis dari Dokkes Polda Riau juga dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para pengungsi. Salah seorang lansia bahkan harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, Brimob Polda Riau mengoperasikan dapur lapangan untuk memastikan ketersediaan makanan bagi korban banjir. Warga yang mengungsi saat ini sangat membutuhkan bantuan berupa air bersih dan tenda tambahan untuk berlindung. Kapolresta Pekanbaru mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. "Kami terus memantau situasi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan evakuasi serta mendistribusikan bantuan bagi warga terdampak," kata Jeki. Ia juga menyampaikan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan guna memastikan penanggulangan bencana berjalan optimal. "Pemerintah Kota Pekanbaru telah mengambil langkah cepat, termasuk penyediaan posko pengungsian, distribusi bantuan logistik, dan layanan kesehatan bagi korban banjir," tambahnya dikutip dari MC.Riau. Bantuan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat luas sangat dibutuhkan untuk meringankan beban para korban, terutama di wilayah Rumbai dan Payung Sekaki yang mengalami dampak paling parah. Dengan kondisi cuaca yang masih belum stabil, warga diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. (*) |
||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |