Home / Pelalawan | ||||||
Debit Air Tinggi, Jalintim Km 83 Pelalawan Terancam Tenggelam Akibat Bukaan PLTA Koto Panjang Kamis, 06/03/2025 | 12:09 ![]() ![]() ![]() ![]() | ||||||
![]() | ||||||
Kondisi Jalintim KM 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau. Air telah merendam sisi kiri dan kanan badan jalan. (Foto: Tribun Pekanbaru) PELALAWAN - Debit air Sungai Kampar di Kabupaten Pelalawan, Riau, terus meningkat, menyebabkan banjir semakin meluas dan parah pada Kamis (6/3/2025). Ketinggian air naik 15 cm dari sehari sebelumnya, mencapai 3,85 meter di atas batas normal. Akibatnya, tiga kecamatan terdampak yakni Langgam, Pangkalan Kerinci, dan Pelalawan, mengalami lumpuhnya akses transportasi serta ratusan rumah warga terendam. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan mengonfirmasi bahwa banjir ini masih dipengaruhi oleh pembukaan lima pintu pelimpahan air (spillway gate) Waduk PLTA Koto Panjang di Kampar, dengan bukaan setinggi 170 cm. "Debit air hari ini masih pengaruh dari bukaan 5 pintu setinggi 170 Cm. Kita hitung 5 hari sejak dibuka Minggu lalu," tutur Zulfan dilansir dari Tribun Pekanbaru, Kamis (6/3/2025). Banjir semakin melumpuhkan transportasi darat. Akses jalan utama di tiga kecamatan tersebut semakin banyak yang tergenang. Jalur dari Pangkalan Kerinci ke Langgam kini putus total, hanya bisa dilalui dengan sampan atau pompong. Beberapa desa dan kelurahan di Langgam, Pangkalan Kerinci, serta Pelalawan bahkan telah terisolir akibat tingginya genangan air. "Kondisi di Jalan Lintas Timur Kilometer 83 tinggal menyisakan badan jalan dan nyaris terendam. Seluruh bahu jalan serta daratan di sisi kiri dan kanan sudah habis tenggelam," papar Zulfan. Diperkirakan, air akan segera menyeberang dan merendam Jalintim Kilometer 83 di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras. Selain limpahan air dari PLTA, curah hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir turut menambah volume banjir dan genangan air di kawasan perkotaan. "Besok kemungkinan air naik lagi dan selanjutnya bertahan. Kemudian baru mulai surut. Asalkan pintu PLTA tidak ditambah bukaannya," jelasnya. BPBD Pelalawan terus berkoordinasi dengan perangkat kecamatan, kelurahan, dan desa untuk memantau kondisi masyarakat terdampak banjir serta mempersiapkan tempat pengungsian, dapur umum, dan posko kesehatan. |
||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |