Home / Pelalawan | ||||||
Tewaskan 15 Orang, Sopir Truk yang Kecelakaan di Segati Pelalawan Jadi Tersangka Kamis, 27/02/2025 | 15:55 | ||||||
![]() | ||||||
Kecelakaan maut di Segati, Pelalawan tewaskan 15 orang, termasuk sopir (foto/int) PELALAWAN - Terkait kecelakaan tunggal volt Diesel di Desa Segati Kecamatan Langgam, tercebur ke sungai, yang menelan korban 15 orang, pada Sabtu (22/2/2025) lalu, Polres Pelalawan menetapkan tersangka. "Kita terapkan pasal 310 dan Pasal 277 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Untuk pasal 310 sudah kita tingkatkan ke penyidikan dengan tersangka si sopir truk. Sementara untuk pasal 277 masih dalam penyelidikan," kata Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri. Turun hadir Kasat lantas Polres Pelalawan AKP Enggarani Laufria SIK, MSi, dan Kasie Humas Polres Pelalawan AKP Edy Haryanto saat konferensi pers, Kamis (27/2/2025). Kasat lantas AKP Enggarani Laufria SIK, MS menjelaskan, penetapan Maranatha Zendrato sopir truk tersebut, setelah melakukan penyelidikan dengan memeriksa tujuh orang saksi. "Untuk penerapan pasal 310, kami sudah memeriksa 7 orang saksi yang terdiri dari 3 orang saksi penumpang, 1 orang saksi petugas keamanan yang bertugas saat terjadinya kecelakaan, 1 orang saksi dari Humas PT NWR, 1 orang saksi pengujian kelayakan kendaraan dari Dishub Pelalawan dan 1 satu orang saksi ahli yang menerangkan klasifikasi jalan dari Dinas PUPR Pelalawan," katanya. Ditambahkan Kasat lantas AKP Enggarani Laufria SIK, pasal 310 ayat (4) UU RI. No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, "Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia. " Namun karena sopir juga menjadi korban dalam kecelakaan ini, maka perkara ini kita hentikan," sebutnya. Namun pihaknya masih akan terus melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran pasal 277 Undang-undang Lalu Lintas Angkutan Jalan. "Pekan depan kita mulai memanggil pihak-pihak terkait. Termasuk pemilik mobil, yakni PT Empat Ras Bersaudara," pungkasnya. Kapolres Afrizal menjelaskan, pasal 277 UU RI No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, 'Setiap orang yang memasukkan kendaraan bermotor, kereta gandengan dan kereta tempelan ke dalam wilayah Republik Indonesia, membuat, merakit atau memodifikasi kendraan bermotor yang menyebabkan perubahan tipe, kereta gandingan, kereta tempelan, dan kendaraan khusus yang dioperasikan di dalam negeri yang tidak memenuhi kewajiban uji tipe sebagaimana dimaksud pasal 50 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak 24 juta. "Untuk ini, perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut dengan meminta keterangan terhadap pemilik kendaraan yaitu PT Empat Ras Bersaudara (ERB) terkait modifikasi kendaran bermotor yang mengakibatkan perubahan tipe dan peruntukkannya," tukasnya. Penulis: Andy |
||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |