SIAK – Kepolisian berhasil menangkap pelaku penganiayaan terhadap seorang sopir truk di Minas Barat pada Senin (10/2/2025). Tersangka yang berinisial RBP alias UB kini telah ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam kasus tersebut.

Meski demikian, pihak kepolisian masih membuka peluang adanya tersangka lain yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.

Penangkapan pelaku ini mendapatkan perhatian serius dari masyarakat, khususnya keluarga besar Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) Provinsi Riau dan Pengurus Gonjong Limo. Sebelumnya, kedua organisasi tersebut mendatangi Polsek Minas untuk meminta agar kasus ini diproses sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Sekretaris IKM Riau, Agusman Sikumbang, menyampaikan apresiasinya terhadap kecepatan respon Polres Siak.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polres Siak yang cepat tanggap menangani kasus ini. Atas nama IKM Riau, kami memberikan apresiasi tinggi kepada Kapolres Siak,” ujarnya.

Agusman juga menekankan pentingnya penegakan hukum agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.

“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Jangan ada oknum yang bertindak sewenang-wenang terhadap orang lain. Ingat, negara kita adalah negara hukum. Tidak ada yang kebal hukum, apalagi sampai berani mengklaim tidak takut dengan polisi,” tegasnya, Rabu (12/2/2025).

Seperti ramai diberitakan sebelumnya, Dugaan penganiayaan yang dilakukan pria bernama Panjaitan Uban (RBP) terhadap korban, Rifnaldo, viral di Facebook. Rifnaldo dituding RBP sebagai bagian komplotan yang mencuri sawit di kebun miliknya.

Peristiwa ini bermula pada Kamis, 9 Februari 2025, sekitar pukul12.18 WIB, terjadi tindak pidana penganiayaan yang melibatkan seorang sopir truk, yang kemudian viral di media sosial TikTok.

Hasil visum medis menunjukkan bahwa korban mengalami memar pada bagian perut dan kesulitan bernapas akibat pukulan yang diterimanya.

juga menginformasikan bahwa pelapor, yang berprofesi sebagai sopir truk, tidak terlibat dalam pencurian buah sawit tersebut.

Editor: Riki