Home / Pelalawan | ||||||
Jalintim KM 83 Pelalawan Kering, Warga Diminta Waspada Jalan Rusak Kamis, 06/02/2025 | 12:18 | ||||||
![]() | ||||||
Banjir di Jalintim Kilometer 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan Riau sudah kering total. (Foto: Tribun Pekanbaru) PELALAWAN - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Pelalawan selama lebih dari tiga pekan kini menunjukkan tanda-tanda surut. Genangan air yang sebelumnya merendam 18 desa dan kelurahan di 6 kecamatan telah jauh berkurang, bahkan sebagian wilayah yang sebelumnya terendam banjir kini sudah kering. Kondisi ini juga terlihat di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kilometer 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras. "Genangan air di Jalintim Kilometer 83 sudah kering total. Tak ada lagi badan jalan yang terendam. Sekarang tinggal jalan rusak," tutur Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan dilansir dari Tribun Pekanbaru, Kamis (6/2/2025). Meski demikian, Zulfan mengimbau masyarakat pengguna jalan untuk tetap waspada dan berhati-hati saat melintasi Jalintim Kilometer 83. Pasalnya, setelah genangan air surut, terlihat jelas banyak lubang menganga dan badan jalan yang retak-retak sepanjang jalan tersebut. Kerusakan ini disebabkan oleh banjir yang merendam lokasi selama hampir tiga pekan. "Masyarakat pengguna jalan diminta waspada dan berhati-hati melewati jalan itu," tandas Zulfan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menanggulangi kerusakan Jalintim yang parah akibat banjir. Mengingat Jalintim merupakan jalan nasional yang kewenangannya berada di pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum, kondisi jalan ini sangat mendesak untuk diperbaiki agar akses transportasi kembali normal serta pengguna jalan aman dan nyaman. Secara umum, Zulfan menambahkan, banjir di Pelalawan berangsur surut, khususnya di daerah yang paling parah terdampak, yakni Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Langgam. Tinggi banjir terus menurun karena debit Sungai Kampar kian berkurang. "Debit Sungai Kampar hari ini setinggi 314 Cm. Tiap hari ada pengurangan," tandasnya. |
||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |