Kepala DPMPTSP Provinsi Riau, Helmi, menyebut bahwa investasi di Riau menunjukkan tren positif sejak tahun 2020. Kala itu, realisasi investasi mencapai Rp49,64 triliun, melampaui target Rp40,81 triliun.

"Sejak tahun 2020, investasi di Riau terus meningkat. Pada tahun 2024, sektor yang paling mendominasi adalah sektor kehutanan," ujar Helmi di Pekanbaru, Jumat (31/1/2025).

Tren kenaikan ini terus berlanjut dengan pencapaian sebagai berikut:

- 2021: Investasi Rp53,05 triliun, melebihi target Rp49,10 triliun. Sektor dominan: industri kertas dan percetakan (Rp11,1 triliun) dengan serapan tenaga kerja 61.195 orang.

- 2022: Investasi Rp82,50 triliun, jauh melampaui target Rp60,48 triliun. Sektor dominan: listrik, gas, dan air (Rp20,8 triliun).

- 2023: Investasi Rp78,47 triliun, lebih rendah dari target Rp90 triliun. Sektor dominan: kehutanan, dengan serapan tenaga kerja 65.189 orang.

Helmi menegaskan bahwa capaian ini menunjukkan bahwa Riau masih menjadi destinasi utama investasi di Indonesia. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, investasi juga berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar.

"Dengan nilai investasi yang terus meningkat, ini membuktikan bahwa Riau masih menjadi daerah yang menarik bagi investor. Efek ganda dari investasi ini juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya dikutip dari Antarariau.

Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen untuk terus memperkuat iklim investasi dengan memberikan kemudahan bagi para investor, baik dalam hal perizinan maupun insentif investasi. Dengan strategi yang tepat, Riau diharapkan mampu mempertahankan posisi unggulnya sebagai salah satu pusat investasi terbesar di Indonesia. (*)