Home / Pelalawan | ||||||
Banjir Jalintim Ganggu Pengangkutan Sampah, Pangkalan Kerinci Dikepung Bau Busuk Selasa, 28/01/2025 | 23:30 | ||||||
Tumpukan sampah menggunung di sepanjang jalan protokol di Pangkalan Kerinci (foto/detik) PELALAWAN – Tumpukan sampah yang menggunung di sepanjang jalan protokol hingga gang-gang perumahan di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau. Ini menimbulkan pemandangan tidak sedap sekaligus bau busuk yang menyengat. Kondisi ini sudah berlangsung selama sepekan akibat terhentinya pengangkutan sampah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan pun akhirnya buka suara dan mengungkap alasan di balik kejadian tersebut. Tumpukan sampah terlihat di berbagai titik strategis seperti Jalan Maharaja Indra, Jalan Akasia, Jalan Pemda, hingga depan perumahan warga. Salah satu lokasi terparah adalah di Jalan Sakura, di mana sampah bahkan meluber ke badan jalan akibat penuhnya lapak pembuangan sementara. "Sudah sepekan sampah tak diangkut. Di perumahan kami juga sama. Baunya makin parah karena terus diguyur hujan," keluh Rio, seorang warga setempat, Senin (27/1/2025). Rio menduga masalah ini terjadi akibat terganggunya operasional armada pengangkut sampah. "Biasanya sampah diangkut rutin, tapi akhir-akhir ini sering terlambat. Sekarang sampai menumpuk ke gang-gang," tambahnya. Keluhan serupa juga datang dari Aan, pedagang yang terganggu aktivitasnya akibat bau busuk dari tumpukan sampah di dekat tempatnya berjualan. "Kalau terus begini, kami rugi. Pembeli jadi malas datang karena bau," ungkap Aan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan, Eko Novitra, menjelaskan bahwa tumpukan sampah ini terjadi akibat banjir yang melanda jalur lintas timur (Jalintim) Sumatera. Ini menghambat truk-truk pengangkut sampah untuk beroperasi maksimal. "Biasanya, armada kami melakukan pengangkutan dua kali sehari, pagi dan sore, dengan total 20 kali trip. Tapi, sejak banjir melanda, operasional jadi terhenti. Bahkan, beberapa hari lalu, aktivitas pengangkutan sempat berhenti total," kata Eko. Eko menambahkan, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kemang hanya bisa diakses melalui KM 83 yang kini tergenang banjir. Kondisi ini memaksa truk sampah berhenti beroperasi sementara. "Kami tidak mungkin membuang sampah sembarangan. Jadi, tumpukan di kota tidak terhindarkan," jelasnya. Meski begitu, Eko memastikan bahwa pengangkutan sampah akan kembali normal jika banjir surut. "Kalau air sudah surut, kami optimalkan lagi armada yang ada. Biasanya, sampah aman terkendali karena armada kita mencakup 20 mobil dan 20 trip per hari," ujarnya dikutip dari detikcom. Pemkab Pelalawan mengimbau warga untuk bersabar hingga situasi kembali normal. Namun, warga berharap pemerintah segera mencari solusi agar masalah seperti ini tidak berulang, terutama saat musim hujan. (*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |