Home / Pelalawan | ||||||
Pengendara Motor Meninggal Saat Melintasi Banjir di Jalintim Pelalawan, Ini Kata Polisi Senin, 27/01/2025 | 22:09 | ||||||
Pengendara motor meninggal saat melintasi banjir di Jalintim Pelalawan (foto/IG Infosorek) PELALAWAN – Seorang pengendara sepeda motor, Hariyanto (54), meninggal dunia secara tragis saat melintasi lokasi banjir di Jalan Lintas Timur (Jalintim) KM 83, Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Senin (27/1/2025). Insiden memilukan ini terjadi di tengah banjir yang melanda kawasan tersebut, menambah daftar panjang korban bencana alam di wilayah itu. Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri, menjelaskan bahwa korban ditemukan tak bernyawa sekitar 20 meter sebelum jembatan dari arah Sorek menuju Pangkalan Kerinci. “Korban melintas di lokasi banjir dengan cara mendorong sepeda motornya. Namun, tiba-tiba ia berhenti dan terjatuh di tengah genangan air,” ungkap Afrizal. Korban yang merupakan warga Jalan Muslimin, Gang Santri, RT 03/08, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Mulutnya terlihat mengeluarkan busa, mengindikasikan kemungkinan gagal pernapasan. Melihat kejadian tersebut, personel Polres Pelalawan bersama tim gabungan yang berjaga di Pos Jembatan KM 83 langsung mengevakuasi korban. Ia kemudian dibawa ke RSUD Selasih menggunakan mobil patroli Sat Lantas dengan didampingi Padal Ipda Andika. Sayangnya, setelah diperiksa oleh tim medis, korban dinyatakan telah meninggal dunia. Dari hasil komunikasi dengan keluarga, diketahui bahwa korban dalam perjalanan pulang dari Tembilahan menuju Pekanbaru sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi. “Korban diduga kelelahan dan mengalami gagal pernapasan saat mendorong motornya. Selain itu, berdasarkan informasi dari keluarga, korban memiliki riwayat penyakit pernapasan,” tambah Afrizal dikutip dari rri.co.id. Kejadian ini menyoroti bahaya yang mengintai pengendara saat melintasi wilayah banjir. Kondisi jalan yang terendam air tidak hanya menyulitkan mobilitas, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa. Pemerintah daerah diimbau untuk segera melakukan langkah mitigasi dan perbaikan infrastruktur agar insiden serupa tidak kembali terulang. (*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |