KAMPAR – Debit air masuk (inflow) di Waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, menunjukkan tren melandai.

Meskipun demikian, pihak pengelola masih mempertahankan bukaan lima pintu pelimpah (spillway gate).

Dilansir dari Tribun Pekanbaru, berdasarkan data harian dari Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, volume inflow terpantau stabil di bawah 1.000 meter kubik per detik (m3/s) sejak Senin (13/1/2025), setelah pintu pelimpah dibuka.

Sebelumnya, inflow sempat menyentuh angka 1.500 m3/s akibat tingginya debit air dari hulu waduk di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, yang disebabkan oleh intensitas hujan tinggi.

"Belum (lonjakan inflow di atas 1.000 m3/s). Masih stabil," ujar Manajer ULPLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, Kamis (16/1/2025.

Meskipun inflow stabil, Dhani Irwansyah menegaskan bahwa pihaknya masih mempertahankan bukaan lima pintu pelimpah, masing-masing setinggi 50 cm (5x50 cm), dengan lebar tiap pintu 11 meter.

Langkah ini diambil sebagai langkah antisipasi dan pengendalian potensi banjir di wilayah hilir Sungai Kampar.

Data ULPLTA mencatat kenaikan elevasi waduk dalam 24 jam terakhir, dari Rabu (15/1) pukul 07.00 WIB, hanya sebesar 2 cm. Elevasi pada Kamis (16/1) pukul 07.00 WIB tercatat setinggi 83,48 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sementara inflow tercatat sebesar 735,15 m3/s, setara dengan debit air keluar (outflow), yang terdiri dari outflow turbin sebesar 343,05 m3/s dan melalui pintu pelimpah sebesar 392,10 m3/s.