Home / Hallo Sawit | |||||||||
Pidato Presiden Prabowo: Sawit sebagai Aset Bangsa, Apkasindo Beri Dukungan Penuh Jumat, 03/01/2025 | 23:45 | |||||||||
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP APKASINDO), Gulat ME Manurung (foto/ist) JAKARTA - Pidato Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto, tentang kelapa sawit menuai apresiasi luas dari petani sawit di seluruh Nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua. Dukungan penuh datang dari sekitar 17 juta kepala keluarga petani sawit, termasuk mahasiswa penerima beasiswa sawit di 23 perguruan tinggi yang meramaikan media sosial dengan pesan "I love you Pak Presiden Prabowo." Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP APKASINDO), Gulat ME Manurung, mengungkapkan bahwa pidato Presiden Prabowo telah lama dinantikan oleh komunitas petani sawit. "Kami sangat bahagia mendengar arahan Presiden melalui kanal YouTube Kementerian PPN/Bappenas maupun rekaman unduhan. Pidato ini adalah bentuk nyata komitmen terhadap Merah Putih Sawit Indonesia yang selama ini kurang mendapat perhatian," ujar Gulat. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga kelapa sawit sebagai aset strategis Indonesia. Arahan ini ditujukan kepada seluruh menteri, gubernur, aparat penegak hukum, dan masyarakat untuk melindungi serta memaksimalkan potensi sawit. Gulat menjelaskan bahwa arahan Presiden mengenai pembukaan kebun sawit baru perlu dipahami secara komprehensif. "Ini bukan soal menebang hutan, tetapi meningkatkan produktivitas sawit melalui dua strategi utama," katanya. Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bertujuan meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat hingga 3-4 kali lipat. Saat ini, produktivitas kebun rakyat hanya mencapai 1,5-2 ton minyak kelapa sawit (CPO) per hektare per tahun. Dengan PSR, produktivitas bisa meningkat menjadi 6-8 ton per hektare per tahun. Penambahan luas kebun sawit dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan terdegradasi, bekas tambang, atau kawasan hutan yang sudah tidak berhutan, seperti hasil riset Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB tahun 2023. Sawit Sebagai Bagian dari Solusi Lingkungan Gulat menekankan bahwa sawit memiliki karakteristik yang sama dengan tanaman hutan, bahkan lebih unggul dalam menghasilkan oksigen, menyerap karbon dioksida (CO2), dan penggunaan air yang efisien. "Kampanye negatif terhadap sawit selama ini adalah bentuk politik perdagangan global yang harus dilawan dengan pendekatan politik nasional yang kuat. Pidato Presiden Prabowo menjadi pernyataan yang sangat berkelas dan menunjukkan keberpihakan pada Merah Putih," tegasnya. Gulat juga mengingatkan bahwa moratorium pembukaan kebun sawit baru tidak berarti melarang seluruh aktivitas ekspansi. "Moratorium berarti tidak membuka hutan yang masih berhutan. Sebaliknya, kebun sawit dengan produktivitas rendah, terutama milik korporasi, harus diremajakan dengan pendanaan internal," jelasnya. Ia juga meminta semua pihak untuk menghentikan penggunaan istilah-istilah yang menyudutkan sawit. "Sawit adalah aset strategis bangsa yang harus dilindungi oleh seluruh elemen masyarakat, sesuai arahan Presiden Prabowo," pungkas Gulat. Dengan arahan tegas ini, petani sawit optimis bahwa kelapa sawit akan terus menjadi tulang punggung perekonomian nasional sekaligus simbol kedaulatan bangsa di kancah global. (*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |