PEKANBARU - Kapolda Irjen Mohammad Iqbal memberikan isyarat bahwa tidak lama lagi ada tersangka kasus korupsi SPPD fiktif di Sekretariat DPRD Riau. Hal itu disampaikan di hadapan Penjabat Gubernur Riau Rahman Hadi.

Kepastian akan ada tersangka disampaikan Kapolda saat menyampaikan kasus korupsi di Riau selama 2024. Iqbal menyebut kasus dugaan korupsi yang ditangani itu menurun dari tahun 2023, tetapi secara kualitas naik.

"Tahun 2023 Polda Riau mengamankan 32 tersangka, namun tahun 2024 ini menurun jadi 22 orang. Tetapi percayalah, kuantitas turun tapi kualitas akan meledak dahsyat," tegas Kapolda, Selasa (31/12/2024).

Saat itulah Kapolda mengungkap bakal ada tersangka dalam pengusutan kasus SPPD fiktif dalam waktu dekat. Apalagi, perkiraan kerugian negara mencapai Rp 130 miliar di kasus tersebut.

"Tinggal menunggu detik-detik karena tindak pidana yang satu ini harus detail. Ada lebih dari Rp 130 miliar diduga kerugian negara dan ada ribuan tiket bepergian saat COVID-19 diduga dipalsukan," kata Kapolda.

Kepastian itu juga disampaikan Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Nasriadi. Nasriadi memastikan penetapan tersangka tinggal menunggu hasil audit kerugian negara dari BPKP Provinsi Riau.

"Kalau kasus SPPD fiktif tetap lanjut. Itu kan sudah naik penyidikan dan sudah jelas juga duduk perkaranya," kata Nasriadi.

Diketahui, BPKP Provinsi Riau kini masih melakukan perhitungan kerugian negara terkait kasus SPPD fiktif di Sekretariat DPRD Riau. Sementara ini, total nilai dari kerugian negara mencapai Rp 130 miliar.

Dalam kasus itu, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi mulai dari pejabat internal Sekretariat hingga pihak terkait lain. Salah satunya adalah artis FTV Hana Hanifah.

Hana Hanifah diduga menerima aliran dana dari kasus tersebut Rp 900 jutaan. Selain itu, sejumlah aset mulai dari apaetemen di Batam hingga homestay di Sumatera Barat juga disita, seperti yang dilansir dari detik.(*)