Home / Pemprov Riau | ||||||
Dishub Riau Petakan Titik Rawan Kecelakaan Jelang Libur Panjang Nataru 2024/2025 Selasa, 17/12/2024 | 19:06 | ||||||
Ilustrasi sejumlah ruas jalan di Riau rawan kecelakaan (foto/int) PEKANBARU – Menyambut libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau memetakan sejumlah titik rawan kecelakaan di berbagai ruas jalan. Identifikasi ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, mengingat faktor utama kecelakaan meliputi kerusakan jalan, tikungan tajam, minimnya penerangan, dan kurangnya rambu lalu lintas. Kabid Angkutan Jalan Dishub Riau, Onki Hertawan, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan lapangan di berbagai daerah. “Sejumlah ruas jalan di Riau ditemukan dalam kondisi rusak, bergelombang, atau memiliki tikungan tajam yang berpotensi memicu kecelakaan. Ini perlu menjadi perhatian, terutama menjelang lonjakan aktivitas masyarakat saat libur Nataru,” ujar Onki, Selasa (17/12/2024). Titik-Titik Rawan yang Harus Diwaspadai Berikut adalah beberapa ruas jalan yang masuk dalam kategori rawan kecelakaan: - Jalan Tuanku Tambusai, Dalu-Dalu (Rokan Hulu) - Jalan M. Yamin (Kampar) - Ruas jalan Selensen - Bagan Batu dan Kota Jaya (Indragiri Hilir) - Jalan lintas Rengat - Tembilahan (Indragiri Hilir).
- Jalan Dumai - Pelitung - Jalan Dalu-Dalu (Rokan Hulu) - Lipat Kain (Kampar). Dikutip dari MC.Riau, selain itu, ruas jalan Simpang Pematang Reba - Pangkalan Kasai - Batas Jambi juga patut diwaspadai karena memiliki penurunan tajam, persimpangan yang rumit, serta tikungan patah. Di wilayah Inhil, oprit jembatan yang tidak sejajar dengan badan jalan juga menjadi potensi bahaya bagi pengendara. Dishub Riau mencatat bahwa minimnya penerangan di hampir seluruh ruas jalan di Riau, terutama pada malam hari, menjadi salah satu faktor yang memperbesar risiko kecelakaan. “Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berkendara di malam hari, terutama pada ruas jalan yang minim lampu penerangan,” tegas Onki. Selain itu, cuaca ekstrem juga menjadi tantangan besar. Tingginya intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan risiko longsor, terutama di daerah perbukitan yang menghubungkan Riau dengan Sumatera Barat. “Longsor akibat hujan lebat dapat berdampak serius pada kelancaran lalu lintas, terutama bagi kendaraan angkutan,” tambahnya. Untuk mengurangi risiko kecelakaan selama libur Nataru, Dishub Riau memberikan sejumlah rekomendasi, seperti pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima. Lalu hindari perjalanan malam, terutama di jalanan yang minim penerangan. Kemudian patuhi rambu lalu lintas dan waspadai kondisi jalan. Dishub Riau juga mengajak pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk segera memperbaiki titik-titik kritis di ruas jalan utama. Hal ini penting agar masyarakat dapat menikmati perjalanan libur Nataru dengan aman dan nyaman. Selain langkah pengawasan dan pemetaan, Dishub Riau juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BMKG untuk memantau potensi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi kondisi jalan. (*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |