PEKANBARU - Meski sempat ditutup beberapa hari lalu, Tempat Hiburan Malam (THM) Chromatic Karaoke di Simpang Panam, Kota Pekanbaru, kembali beroperasi.

Hal ini memicu kekecewaan mendalam dari Komisi I DPRD Pekanbaru yang membidangi perizinan.

Sebelumnya, kelompok masyarakat yang menamakan diri Forum Anti Maksiat (FAM) mendatangi Komisi I DPRD Pekanbaru dan mendesak agar THM Chromatic ditutup.

Namun, fakta bahwa tempat tersebut kembali buka membuat publik bertanya-tanya mengenai kepastian penegakan aturan.

"Kita memang menerima info itu (beroperasi lagi). Yang pasti ini sangat kita sayangkan. Menerima tamu atau tidak, ini sudah melanggar kesepakatan Pemko dan manajemen Chromatic kemarin," tegas Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru, Firmansyah Lc dilansir tribunpekanbaru.com, Selasa (17/12/2024).

Sebelumnya, pada 10 Desember 2024, pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pekanbaru bersama Satpol PP Pekanbaru sudah mendatangi lokasi tersebut. Dari hasil pengecekan, izin operasional Chromatic Karaoke masih menggunakan versi lama.

"Tim kami menemukan izinnya masih versi lama. Dengan demikian, mereka bisa buka setelah memperbarui izin versi yang baru," ujar Firmansyah.

Meski demikian, beroperasinya kembali THM ini menimbulkan penolakan keras dari masyarakat setempat. Salah satu alasan utama adalah letaknya yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari tempat ibadah dan berdekatan dengan sejumlah sarana pendidikan. Hal ini dinilai melanggar Perda Kota Pekanbaru terkait zonasi tempat hiburan malam.

Lebih lanjut, Firmansyah menekankan pentingnya transparansi terkait izin operasional THM tersebut.

Menurutnya, dalam hearing sebelumnya, telah disepakati, manajemen Chromatic Karaoke wajib mengantongi persetujuan dari masyarakat setempat serta izin keramaian dari kepolisian.

"Nah, saat itu disepakati harus ada izin dari masyarakat setempat dan izin keramaian dari kepolisian. Tapi ini yang belum kita dapatkan, apakah itu sudah diurus atau belum. Makanya ini yang mau kita cek lagi secara keseluruhan," jelasnya.

Diketahui Komisi I DPRD Pekanbaru, pihak Chromatic Karaoke dikabarkan sudah memiliki izin terbaru. Namun, Komisi I masih akan melakukan verifikasi lebih lanjut.

"Jika izinnya dari Kementerian, ini artinya risikonya lebih tinggi. Hal ini tentu harus diteliti kembali. Kami akan berkoordinasi dengan DPM-PTSP untuk memastikan segala prosedur telah dipenuhi," sambung Firmansyah.

Komisi I DPRD Pekanbaru memastikan akan menindaklanjuti persoalan ini. Menurut Firmansyah, Pemko Pekanbaru melalui DPMPTSP kota maupun provinsi telah mengakui, izin terbaru untuk THM tersebut belum resmi dikeluarkan.

"Pemko melalui DPMPTSP kota dan provinsi akui belum mengeluarkan izinnya. Maka ini akan kita telaah lagi," tegas politisi PKS tersebut.

Sementara itu, masyarakat setempat tetap menyuarakan penolakannya terhadap keberadaan THM ini.

Selain faktor jarak yang dekat dengan tempat ibadah dan sekolah, keberadaan tempat hiburan malam dinilai tidak sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar.(*)