Home / Indragiri Hilir | |||||||||
Pemkab Inhil Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Akhir Tahun Senin, 09/12/2024 | 21:09 | |||||||||
Rapat secara virtual di Ruang Vidcom Diskominfo-Pers Inhil (foto/Ayendra) INHIL – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Inhil kembali menghadiri Rapat Rutin Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2024 yang digelar secara virtual, Senin (9/12/2024) di Ruang Vidcon Diskominfo-Pers Kabupaten Inhil. Rapat ini dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dalam arahannya, Mendagri menyampaikan bahwa perkembangan inflasi year-on-year (YoY) per November 2024 tercatat sebesar 1,55%. Angka ini merupakan yang terendah dalam sejarah Republik Indonesia. "Angka inflasi sebesar 1,55% adalah capaian yang sangat baik bagi kita semua. Namun, kita harus tetap menjaga inflasi pada kisaran 1,5% hingga 3,5%. Jika inflasi berada di bawah 1,5%, memang konsumen akan senang karena harga murah, tetapi produsen bisa mengalami kesulitan," sebut Mendagri. "Sebaliknya, jika inflasi terlalu tinggi, daya beli masyarakat yang akan menurun," sambungnya. Mendagri juga ungkapkan beberapa komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi pada November 2024. "Komoditas utama penyebab inflasi di antaranya adalah makanan, minuman, dan tembakau," jelasnya. Kabupaten Inhil sendiri menjadi salah satu daerah yang masuk dalam 10 Kabupaten/Kota dengan tingkat inflasi tertinggi pada November 2024 berdasarkan data inflasi per wilayah, yaitu di angka 2.19%. Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Inhil melalui TPID berkomitmen untuk terus mengambil langkah strategis dalam mengendalikan laju inflasi, terutama pada komoditas-komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi. Penulis: Ayendra |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |