Home / Meranti | ||||||
Pembangunan RS Pratama Penyagun Tidak Selesai Tepat Waktu, Adendum dan Ditargetkan Rampung Tahun Depan Kamis, 05/12/2024 | 20:49 | ||||||
Anggota komisi III DPRD Kepulauan Meranti saat meninjau pelaksanaan pembangunan infrastruktur RS Pratama Penyagun beberapa waktu lalu SELATPANJANG - Proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama di Desa Penyagun, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, yang direncanakan rampung pada akhir Desember 2024, menghadapi deviasi atau keterlambatan pekerjaan. Hal ini terungkap dalam Show Cause Meeting (SCM) pertama yang melibatkan konsultan, kontraktor pelaksana, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Kesehatan setempat. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri, hingga awal Desember 2024 progres pembangunan baru mencapai 70 persen. Pihak kontraktor menyebut cuaca buruk dan sulitnya mobilisasi material sebagai kendala utama. "Kendala distribusi material menjadi penyebab keterlambatan. Kondisi jalan yang rentan membuat material hanya bisa dibawa secara bertahap. Namun, kontraktor tetap berkomitmen menyelesaikan proyek ini meski tidak sesuai target awal," ujar Fahri, Kamis (5/12/2024). "Saat ini progres pekerjaan baru mencapai 70 persen, dimana yang seharusnya selesai pada akhir Desember nanti terjadi sedikit keterlambatan. Menurut perhitungan terjadi deviasi dalam progresnya dan hanya mencapai persentase 90 persen pada akhir Desember nanti sehingga terpaksa akan dilakukan adendum," kata Fahri lagi. Menurut Fahri, kontraktor mempunyai komitmen yang yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Kendati tidak turun ke lapangan, kepala Dinas Kesehatan itu hanya mendapatkan laporan dari lapangan. Fahri menjelaskan, realisasi anggaran sudah melewati Rp 25 miliar, dan tahun depan akan fokus pada tahap finishing serta penempatan personel minimal, seperti petugas keamanan. "Kontraktor menurut pengawas pelaksana mempunyai komitmen tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Saya memang belum turun ke lapangan dan hanya mendapatkan laporan saja. Adapun realisasi anggaran sudah melewati separuh yakni sekitar Rp 25 miliar. Tahun depan sudah dilakukan finishing dan rencana penempatan personel segera diusahakan minimal satpam," tuturnya. Proyek RS Pratama Penyagun ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan senilai Rp 42 miliar lebih. Pembangunan meliputi beberapa unit gedung seperti Poliklinik, IGD, IRNA, dan Gedung Penunjang, dengan fasilitas pendukung berbasis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (SMK3). Dari anggaran tersebut meliputi jasa konsultan perencanaan sebesar Rp 1.100.000.000, pembangunan fisik rumah sakit Pratama sebesar Rp 8.310.000.000, pengadaan alat kesehatan sebesar Rp 12.810.000.000 dan sisanya untuk armada dan untuk Puskesmas keliling. RS Pratama Penyagun diharapkan menjadi rujukan utama pelayanan kesehatan untuk tiga kecamatan di wilayah Rangsang. Selama ini, masyarakat harus menempuh perjalanan hingga dua jam ke RSUD Kepulauan Meranti di Selatpanjang untuk mendapatkan layanan medis. Proyek yang digarap oleh PT. Sanur Jaya Utama ini menelan biaya konstruksi fisik sekitar Rp 42,57 miliar. Kontraktor asal Bali itu akan bertanggung jawab menyelesaikan berbagai fasilitas medis dan infrastruktur pendukung di lokasi. Kontrak kerja ditandatangani pada 3 Juni 2024, dan target penyelesaian direncanakan pada akhir Desember 2024. Meski mengalami keterlambatan, masyarakat tetap menyambut optimis kehadiran RS Pratama sebagai solusi atas kebutuhan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses. Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mendekatkan pelayanan kesehatan ke pelosok daerah. Penulis : Ali Imroen |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |