Home / Pemprov Riau | ||||||
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Instruksikan PU Siaga, Ini 5 Langkah Strategis Pj Gubri Antisipasi Bencana Selasa, 03/12/2024 | 21:35 | ||||||
Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi instruksikan jajaran PU siap siaga (foto/int) PEKANBARU – Memasuki musim penghujan, Indonesia dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem berdasarkan Climate Outlook 2025 dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Tingginya curah hujan pada akhir 2024 dan awal 2025 diperkirakan akan memicu banjir dan longsor di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Riau. Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi, menggelar rapat bersama jajaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Riau, Selasa (2/12/2024), untuk membahas langkah-langkah antisipasi. Dalam arahannya, Rahman menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dan koordinasi yang matang untuk mengurangi dampak bencana. Pj Gubernur Riau menyampaikan lima langkah utama, pertama seluruh infrastruktur sumber daya air, jalan, dan jembatan harus diperiksa dan diperbaiki agar dapat berfungsi maksimal. "Kesiapan ini juga penting untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025," ujar Rahman. Kedua, petugas lapangan diminta melaporkan kondisi infrastruktur secara berkala. Potensi ancaman bencana harus segera dilaporkan untuk memastikan langkah tanggap darurat dapat dilakukan tepat waktu. Ketiga, pemerintah daerah harus memastikan ketersediaan alat berat, kendaraan evakuasi, tangki air, mobile toilet, serta material darurat lainnya. Selain itu, anggaran tanggap darurat bencana harus dipastikan mencukupi. Keempat, masyarakat di daerah rawan bencana perlu mendapatkan informasi yang jelas tentang langkah-langkah mitigasi. "Penyuluhan ini bertujuan untuk meminimalkan risiko jatuhnya korban jiwa dan kerugian material," katanya. Kelima, pemantauan kondisi infrastruktur akan dilakukan secara berkala, disertai evaluasi terhadap pelaksanaan kesiapsiagaan untuk perbaikan di masa mendatang. Rahman Hadi juga menginstruksikan pembentukan posko tanggap darurat dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) di daerah rawan bencana seperti wilayah pesisir dan perbukitan. “Kesiapan posko dan SDM yang terlatih menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana,” tambahnya dikutip dari MC.Riau. (*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |