Home / Pemprov Riau | |||||||||
Inflasi November 2024 di Riau Terkendali, Pj Gubri Optimis Stabilitas Ekonomi Terjaga Senin, 02/12/2024 | 20:41 | |||||||||
Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi (foto/int) PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat inflasi di wilayah tersebut pada November 2024 masih berada pada tingkat terkendali. Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, dalam pernyataannya di Aula Lantai 3 BPS Riau, Senin (2/12/2024), memaparkan bahwa inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) mencapai 0,43 persen, inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) sebesar 0,87 persen, dan inflasi tahun kalender (year-to-date/y-to-d) sebesar 0,62 persen. "Inflasi m-to-m sebesar 0,43 persen, inflasi y-on-y 0,87 persen, dan inflasi y-to-d 0,62 persen menunjukkan stabilitas harga yang cukup baik," ujar Asep. Menurut Asep, penyumbang utama inflasi pada bulan tersebut adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan kontribusi sebesar 0,29 persen. Komoditas yang mendominasi inflasi meliputi bawang merah, tomat, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), minyak goreng, ikan serai, ayam hidup, tarif rumah sakit, angkutan udara, dan sigaret kretek tangan (SKT). Secara tahunan, inflasi terbesar berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan kontribusi 0,55 persen. "Komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang utama inflasi di kelompok ini," jelas Asep. Kelompok lainnya yang turut andil adalah penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,27 persen) dengan nasi berlauk sebagai kontributor utama, serta kelompok transportasi (0,14 persen) yang dipengaruhi oleh kenaikan harga mobil. Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi, menyambut positif pencapaian inflasi yang lebih rendah dibandingkan inflasi normal sebesar 1,5 persen. Menurutnya, inflasi yang rendah mencerminkan kondisi ekonomi yang stabil, namun tetap memerlukan perhatian untuk menghindari tren deflasi. "Jika inflasi terlalu rendah hingga masuk ke deflasi, para produsen dan petani bisa mengalami kerugian karena harga jual produk mereka turun, sementara kebutuhan tetap tinggi," ungkap Rahman dikutip dari MC.Riau. Rahman berharap inflasi Riau dapat dijaga dalam kisaran ideal 1,5 persen hingga 2,5 persen agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan stabilitas ekonomi terus meningkat. Dalam menghadapi tantangan inflasi, pemerintah provinsi terus berupaya memastikan pasokan bahan pokok stabil, harga tetap terjangkau, dan pengelolaan transportasi berjalan efisien. Langkah ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara produsen dan konsumen serta memastikan kesejahteraan masyarakat Riau. Dengan tren inflasi yang terkendali, Riau optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mempertahankan daya saing daerah di tengah dinamika ekonomi nasional. (*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |