PEKANBARU – Dalam rangka memperingati satu tahun genosida Palestina, organisasi mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN SUSKA Riau menggelar Panggung Orasi Kemanusiaan pada Minggu (1/12/2024). Acara ini berlangsung di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Sudirman, Pekanbaru, dan menarik perhatian ratusan warga yang memadati lokasi tersebut.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi berbagai organisasi mahasiswa Fakultas Ushuluddin, seperti Sema Ushuluddin, Dema Ushuluddin, HMPS Aqidah dan Filsafat, HMPS Studi Agama-agama, HMPS Ilmu Hadist, HMPS Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, serta Rohis Alfata Almuntazor. Dukungan juga datang dari lembaga sosial Dompet Dhuafa Riau dan Dompet Dhuafa Volunteer Riau, memperkuat misi solidaritas kemanusiaan ini.

Ketua Umum Dema Ushuluddin, Farhan Afif, menekankan pentingnya acara ini dalam membangun kesadaran masyarakat tentang penderitaan rakyat Palestina. “Kami berharap kegiatan ini mampu membuka mata dan hati kita untuk lebih peduli terhadap kondisi saudara-saudara kita di Palestina. Ini adalah panggilan kemanusiaan yang harus kita jawab bersama,” ujar Farhan.

Koordinator Umum acara, Rafi Mulyawan, turut menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang mendukung. “Partisipasi mahasiswa, ormawa, dan lembaga seperti Dompet Dhuafa menjadi kunci keberhasilan acara ini. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap isu kemanusiaan adalah tugas bersama,” ungkap Rafi.

Acara ini diisi dengan serangkaian orasi dari mahasiswa dan relawan, yang menyampaikan fakta terkini tentang krisis kemanusiaan di Palestina. Tidak hanya itu, penggalangan dana juga dilakukan untuk memberikan bantuan nyata kepada para korban konflik. Momen CFD dimanfaatkan dengan maksimal agar pesan solidaritas ini dapat menjangkau sebanyak mungkin masyarakat Pekanbaru.

Antusiasme warga terlihat saat mereka menyimak orasi dan turut menyumbang dalam penggalangan dana. Banyak yang mengapresiasi langkah mahasiswa UIN SUSKA Riau dalam menyuarakan isu kemanusiaan di ruang publik.

“Panggung Orasi ini bukan hanya ajang refleksi, tetapi juga langkah konkret untuk membangun solidaritas. Semoga kegiatan seperti ini terus dilakukan dan memberikan dampak positif bagi perjuangan rakyat Palestina,” ujar salah seorang peserta acara.

Dengan tema besar solidaritas kemanusiaan, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peka terhadap isu-isu global, khususnya yang menyangkut hak asasi manusia. Mahasiswa dan lembaga sosial membuktikan bahwa kepedulian dan aksi nyata dapat berjalan seiring demi kemanusiaan. (rilis)