Home / Politik | ||||||
Desakan Perubahan di DPD Golkar Riau Meningkat Usai Pilkada Serentak 2024, SF Hariyanto Geser Syamsuar? Minggu, 01/12/2024 | 14:28 | ||||||
SF Hariyanto calon Ketua DPD Golkar Riau.(foto: int) PEKANBARU - Desakan untuk pergantian Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Riau semakin menguat di tengah masyarakat dan internal partai, dipicu kegagalan besar Partai Golkar dalam Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Riau. Nama SF Hariyanto, yang memenangkan kursi Wakil Gubernur Riau berdasarkan hasil quick count, mencuat sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Syamsuar sebagai Ketua DPD Golkar Riau. Spekulasi ini semakin santer setelah muncul kabar, Sekretaris DPD Golkar Riau, Indra Gunawan Eet, ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua. “Pak Syamsuar masih Ketua Golkar Riau, dan saya masih menjabat sebagai Sekretaris,” ujarnya dilansir tribunpekanbaru.com, Minggu (1/12/2024). Meski begitu, kabar mengenai penunjukan Eet sebagai Plt terus berhembus, didorong laporan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar kecewa dengan kinerja Golkar di Riau. SF Hariyanto menjadi salah satu nama yang diperbincangkan sebagai calon pengganti Syamsuar. Sebuah sumber internal Golkar menyebutkan, tradisi Golkar yang selalu berada di barisan pemerintah menjadi alasan kuat untuk mendukung Hariyanto. “Tunggu pelantikan dulu,” ujar salah seorang kader senior Golkar, memberi sinyal perubahan kepemimpinan di DPD Golkar Riau hanya menunggu waktu. Fenomena ini mengingatkan pada Pilkada 2018, di mana Syamsuar yang saat itu bukan kader Golkar, langsung diangkat menjadi Ketua DPD Golkar setelah memenangkan Pilkada melawan Arsyadjuliandi Rachman, ketua Golkar sebelumnya. Hasil Pilkada Serentak 2024 di Riau menunjukkan kinerja Golkar yang jauh dari harapan. Dari 13 daerah yang menggelar Pilkada, Golkar hanya meraih kemenangan di Inhil dan Siak. Bahkan di tingkat provinsi, calon yang diusung Golkar, termasuk Syamsuar sebagai petahana, harus menelan kekalahan. Menanggapi kekalahan ini, Suparman, kader senior Golkar, menyampaikan kritik tajam. “Ini bukan kekalahan partai, melainkan kekalahan orang yang mengurus partai. Partai ini ibarat kapal yang kokoh, tapi nahkodanya harus paham cara berlayar,” tegasnya. Suparman juga menyoroti kepemimpinan yang dianggap kurang bijaksana. “Pengurusnya tidak memahami jalur, membawa orang baru, meninggalkan kader lama. Ini mengganggu stabilitas partai,” tambahnya. Menanggapi desakan untuk mundur, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bappilu Golkar Riau, Ikhsan, menjelaskan bahwa Syamsuar tidak lagi memiliki ambisi politik. “Pak Syamsuar sudah tidak ada keinginan lagi untuk merebut posisi politik,” jelas Ikhsan. Ia juga menegaskan, pergantian kepemimpinan di Golkar akan dilakukan melalui mekanisme organisasi. “Akan ada Musyawarah Daerah (Musda) untuk menentukan penggantinya. Semua kader diharapkan bersabar dan mengikuti proses yang ada,” pungkasnya.(*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |