MEDAN – Rentetan bencana alam di Sumatera Utara sepanjang 23-28 November 2024 menewaskan 31 orang. Bencana ini meliputi banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, mengungkapkan korban terbanyak berada di Kabupaten Karo (10 orang) dan Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang (6 orang, termasuk 2 masih hilang). Selain itu, bencana juga terjadi di Tapanuli Selatan, Padang Lawas, dan lokasi lainnya.

BPBD Sumut menghadapi kendala besar karena minimnya personel dan peralatan di tengah bencana beruntun. Status siaga darurat pun diberlakukan untuk mengantisipasi potensi bencana susulan seiring tingginya curah hujan.

"Tim kami harus berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Karena itu, kami mengadakan rapat darurat dan menetapkan status siaga untuk mengantisipasi bencana susulan. Prediksi BMKG menunjukkan curah hujan tinggi masih akan berlangsung hingga Desember," ungkap Wahyuni.

Wahyuni mengungkapkan bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan upaya mitigasi sebelumnya. Pada 22 Oktober 2024, BPBD Sumut mengundang seluruh kabupaten/kota untuk membahas langkah-langkah antisipasi menghadapi puncak musim hujan November-Desember.

“Kami sudah mengingatkan kabupaten/kota terkait puncak musim hujan November-Desember, namun hanya sedikit yang merespons,” ujar Wahyuni dikutip dari detiksumut. (*)