Home / DPRD Pekanbaru | ||||||
Peringatan HKN ke-60, DPRD Pekanbaru Sorot Overlapping Pelayanan Kesehatan Selasa, 12/11/2024 | 22:52 | ||||||
Anggota DPRD Kota Pekanbaru dr Meiza Ningsih MKed SpTHT BKL.(foto: int) PEKANBARU - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, Anggota DPRD Kota Pekanbaru dr Meiza Ningsih MKed SpTHT BKL menyoroti beberapa hal terkait dunia kesehatan di Kota Pekanbaru yang saat ini perlu dibenahi. Diantara persoalan yang menjadi sorotan dr Meiza yang saat ini juga sebagai Ketua Komda Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Pekanbaru mengenai permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat Pekanbaru saat ini, khususnya terkait pelayanan rumah sakit yang sering mengalami overlapping. "Saat ini yang paling dirasakan masyarakat Kota Pekanbaru adalah sering terjadinya overlapping dalam pelayanan rumah sakit. Kalau kita berbicara kesehatan, ada yang namanya promotif, preventif, dan kuratif," ujar dr Meiza, Senin (12/11/2024). Menurutnya, kondisi overlapping terjadi ketika ada peningkatan jumlah pasien yang datang ke rumah sakit, sementara fasilitas dan pelayanan belum sepenuhnya optimal. "Overlapping ini terjadi ketika terjadinya penumpukan pasien, sementara kita tidak siap dengan pelayanan yang optimal, sehingga terjadilah penumpukan tadi," jelasnya. Dr Meiza juga menyoroti pentingnya kesiapan infrastruktur kesehatan, terutama dengan adanya program Universal Health Coverage (UHC). "Dengan adanya program UHC, kita harus siap dengan infrastruktur yang memadai. Begitu juga dengan rujukan untuk layanan masyarakat yang memang harus jadi prioritas. Kita perlu membenahi layanan kesehatan mulai dari puskesmas," ungkapnya. Ia menekankan, Puskesmas perlu bertransformasi dari sekedar mengatasi penyakit menjadi pusat pencegahan dan edukasi kesehatan. "Puskesmas harus beralih fungsi, tidak hanya soal pengobatan, tapi bagaimana berperan dalam pencegahan penyakit agar masyarakat lebih tahu pentingnya pola hidup sehat," tambahnya. Lebih lanjut, dr Meiza juga menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, sehingga promosi kesehatan perlu digalakkan. "Kita harus memaksimalkan promosi kesehatan mulai dari puskesmas, posyandu, hingga program poslansia sebagai bagian dari pola hidup sehat dan bahagia," ujarnya. Menurut dr Meiza, peringatan Hari Kesehatan Nasional bukan hanya soal pengobatan, tetapi juga fokus pada pencegahan penyakit. "Pengobatan itu tetap penting, namun kita perlu memilah mana yang emergensi, penyakit kronis, dan penyakit menahun. Semua punya porsinya masing-masing. Dan yang lebih penting, bagaimana kita mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang hidup sehat dan pencegahan penyakit," tutupnya. Peringatan HKN diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas kesehatan melalui penerapan pola hidup sehat, sehingga tercipta masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Penulis: Mimi Purwanti |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |