Home / Otonomi | |||||||||
Mitigasi Konflik Gajah, BBKSDA Riau Tunggu Koordinasi Pemkab Kampar Senin, 11/11/2024 | 15:28 | |||||||||
BBKSDA tunggu koordinasi Pemkab Kampar soal penanganan gajah yang merusak sawit (foto/int)
KAMPAR - BBKSDA Riau tunggu koordinasi Pemkab Kampar dalam penanganan gajah. Mengingat Gajah Sumatera yang sering merusak sawit warga. Itu disampaikan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, M. Hendri Datuk Sinao. Pihaknya berharap keterlibatan Pemerintah Kabupaten Kampar dalam penanganan gajah tersebut. Dirinya mengaku, empat kepala desa sebelumnya telah menyurati Camat Kampar pada 1 November 2024. Terdiri dari Kepala Desa Koto Tibun, Rumbio, Padang Mutung, dan Pulau Sarak. Surat itu meminta camat agar menyampaikan persoalan tersebut ke bupati agar bupati berkoordinasi dengan BBKSDA. Koordinasi itu masih ditunggu. "Sampai saat ini kalau (koordinasi Pemkab Kampar) ke KSDA belum ada," ujarnya, Senin (11/11/2024). Ia berharap, Pemkab Kampar terlibat untuk menangani gajah tersebut. Karena penanganannya bakal berdampak terhadap beberapa hal. Menurut dia, terutama terhadap masyarakat sekitar. Risiko pengevakuasian bisa saja mengusik masyarakat lain apabila skala upaya yang dilakukan meluas. Sebelumnya, BBKSDA melalui Tim Investigasi yang melibatkan beberapa unsur berhasil mengungkap keberadaan gajah tersebut. Individu gajah itu dipastikan satu ekor jantan dewasa berusia sekitar 18-20 tahun yang mendiami Hutan Adat Ghimbo Potai. Hendri mengatakan, keputusan pengevakuasian mesti dari Direktur Jenderal (Dirjen) KSDA. Tetapi pelaksanaannya amat memerlukan peran serta Pemkab Kampar. (*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |