Home / Politik | ||||||
Debat Pilwako Pekanbaru 2024 Pengelolaan Sampah Pekanbaru di Bawah Target Nasional, Edy Natar Soroti Solusi Berbasis Masyarakat Sabtu, 09/11/2024 | 07:54 | ||||||
Debat Pilwako Pekanbaru 2024.(foto: dini/halloriau.com) PEKANBARU - Isu pengelolaan sampah menjadi sorotan dalam debat perdana calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang digelar Jumat malam (8/11/2024) di SKA Co Ex Pekanbaru. Pasalnya, capaian pengelolaan sampah Kota Pekanbaru masih jauh di bawah target nasional, dan sudah sepuluh tahun tidak lagi menerima penghargaan Adipura. Edy Nasution, calon Walikota Pekanbaru nomor urut 4, mengemukakan rencana strategis untuk memperbaiki pengelolaan sampah di Pekanbaru jika terpilih sebagai walikota. Menurutnya, sistem pengelolaan sampah saat ini yang melibatkan pihak ketiga kurang efektif dalam menangani masalah sampah dari hari ke hari. Edy menilai perlu ada pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan sistem pengelolaan yang lebih berkelanjutan dan efektif. "Sampah yang dikelola hari ini itu dilaksanakan dengan pihak ketiga. Oleh karena itulah kita lihat kenapa sampah ini tidak bisa selesai dari hari ke hari. Nanti kalau kami diridhoi menjadi walikota, dalam pelaksanaan penanganan sampah ini kita akan melibatkan pemberdayaan masyarakat sebagaimana yang pernah dilaksanakan dulu," ujar Edy Nasution, Jumat (8/11/2024). Edy mengusulkan pembangunan Transfer Depo Terpadu di setiap zona di Pekanbaru, yang akan mencakup tiga wilayah utama pengelolaan sampah terpadu. Setiap kelurahan akan dibentuk kelompok pengelolaan sampah yang terdiri dari masyarakat setempat, dibentuk langsung oleh camat dan disahkan dalam bentuk Peraturan Walikota (Perwako). Menurutnya, dengan cara ini, masyarakat dapat lebih paham dan terlibat aktif dalam pengelolaan sampah di wilayahnya masing-masing. "Kita akan melaksanakan pembangunan transfer depo terpadu di setiap zona, dan di setiap kelurahan akan dibentuk kelompok pengelolaan sampah oleh camat. Nantinya, mereka akan bekerja di wilayahnya masing-masing," jelas Edy. Selain itu, ia menegaskan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak lagi hanya sekadar lokasi penampungan sampah, melainkan pusat pemrosesan sehingga hanya residu yang akan masuk ke TPA. Dalam mendukung sistem ini, Edy juga berencana menyediakan kendaraan pengangkut sampah di tiap kelurahan, baik roda tiga atau roda empat, sesuai kebutuhan di lapangan. "Dengan cara demikian, kita berharap pengelolaan sampah ini bisa terlaksana dengan baik. Nantinya, pengelolaan sampah akan dikembalikan kepada pemberdayaan masyarakat," tegasnya. Edy juga menyampaikan, konsep pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif, karena masyarakat sendiri lebih paham tentang kondisi wilayahnya dan dapat mengatasi masalah sampah dengan lebih baik. Gagasan ini diharapkan dapat menjawab permasalahan sampah di Pekanbaru yang masih menjadi kendala besar. Debat ini memberikan kesempatan bagi warga Pekanbaru untuk mengenal visi dan misi kandidat dalam menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Penulis: Dini |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |