Home / Otonomi | |||||||||
BMKG Peringatkan Riau Masuki Puncak Musim Hujan pada November 2024 Minggu, 06/10/2024 | 19:57 | |||||||||
Puncak musim hujan di Riau.(ilustrasi/int) PEKANBARU - Wilayah Riau secara resmi memasuki musim hujan dengan intensitas curah hujan yang diperkirakan akan meningkat signifikan pada November 2024. Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Irwansyah Nasution mengungkapkan, curah hujan di bulan Oktober 2024 sudah berada dalam kategori menengah hingga tinggi, dengan rentang curah hujan mencapai 150 hingga 300 mm. "Pada bulan Oktober ini, curah hujan berada dalam kategori menengah hingga tinggi. Kami memprediksi jumlah curah hujan mencapai 150 hingga 300 mm," kata Irwansyah dilansir mcr, Minggu (6/10/2024). "Puncak musim hujan sendiri akan terjadi pada bulan November, dengan curah hujan yang diprakirakan lebih tinggi, mencapai 200 hingga 400 mm," sambungnya. Menurut Irwansyah, meskipun saat ini fenomena El Nino-Southern Oscillation (ENSO) masih dalam kategori normal, namun ada potensi peralihan menuju kondisi La Nina lemah pada Oktober 2024. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Riau. "ENSO saat ini berada dalam kategori normal, namun ada kemungkinan kita akan menghadapi La Nina lemah pada Oktober. Ini akan meningkatkan potensi hujan yang lebih tinggi karena adanya tambahan massa udara basah yang masuk ke wilayah Riau," tambahnya. Meningkatnya curah hujan juga membawa risiko bencana hidrometeorologi. Irwansyah mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana yang sering terjadi selama musim hujan, seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor. "Dengan intensitas hujan yang diprediksi meningkat, kami mengingatkan masyarakat untuk selalu siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir dan longsor. Terutama di daerah-daerah yang rawan terkena dampaknya," ujarnya. Ia juga mengimbau masyarakat Riau untuk secara aktif mengikuti perkembangan cuaca terkini yang disampaikan oleh BMKG. Langkah-langkah antisipatif, seperti membersihkan drainase dan memperkuat struktur bangunan, bisa membantu meminimalisir risiko bencana yang mungkin terjadi saat puncak musim hujan pada bulan November mendatang. "Langkah antisipasi yang tepat dapat mengurangi risiko bencana selama musim hujan. Masyarakat harus tetap waspada dan selalu memantau informasi cuaca dari BMKG," tukas Irwansyah.(*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |