Home / Otonomi | ||||||
Hotspot di Sumatera Masih Terkendali, BMKG: Riau Tetap Nihil Minggu, 29/09/2024 | 09:28 | ||||||
Ilustrasi hotspot di Riau masih nihil (foto/int) PEKANBARU – Meski sebagian besar wilayah Sumatera masih diguyur hujan, beberapa hotspot atau titik panas kembali terdeteksi pada Minggu (29/9/2024). Namun, Provinsi Riau tetap tercatat nihil hotspot, seperti dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Jumlah hotspot di wilayah Sumatera terpantau sebanyak 20 titik. Sebagian besar berada di Sumatera Selatan dengan sembilan titik, diikuti Jambi empat titik, Bangka Belitung tiga titik, Sumatera Utara satu titik, Sumatera Barat satu titik, dan Lampung dua titik. Riau sendiri masih nihil," ujar Prakirawan BMKG Pekanbaru, Bella R Adelia, Minggu (29/9/2024). Situasi ini cukup menggembirakan bagi Provinsi Riau yang masih berada dalam status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga akhir November 2024. Status tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor Kpts.293/III/2024 yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto. Untuk mendukung upaya penanggulangan Karhutla, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengerahkan helikopter water bombing serta patroli udara. Selain itu, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) terus diupayakan untuk menurunkan hujan buatan di wilayah-wilayah rawan kebakaran. Dengan langkah-langkah mitigasi yang dilakukan secara intensif, pemerintah optimistis Karhutla di Riau tahun ini dapat diminimalisasi. Karhutla di Riau telah menjadi isu tahunan yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Pada 2024, meskipun hotspot di wilayah ini masih nihil, kesiapsiagaan tetap harus ditingkatkan. Pemerintah daerah, TNI-Polri, Manggala Agni, dan masyarakat terus bersinergi dalam pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Dengan adanya dukungan teknologi dan cuaca yang relatif bersahabat, harapan untuk mengurangi dampak Karhutla semakin besar. Namun, partisipasi aktif masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar tetap menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Editor: Riki |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |