Home / Pekanbaru | ||||||
Banyak yang Padam, Pengamat Tantang Pj Wako Pekanbaru Tuntaskan Masalah Lampu Jalan Rabu, 18/09/2024 | 14:34 | ||||||
Lampu jalan di Pekanbaru banyak yang padam.(ilustrasi/int) PEKANBARU - Kota Pekanbaru yang selama ini dikenal sebagai ibu kota Provinsi Riau kini menjadi sorotan negatif akibat banyaknya lampu penerangan jalan yang mati di berbagai ruas. Pengamat tata kota sekaligus Dosen Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Riau (UIR), Mardianto Manan, menyampaikan kritik tajam terkait kondisi tersebut. Menurut Mardianto, kondisi lampu jalan yang padam tidak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga berisiko terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat. "Dari aspek estetika saja, ini jelas merusak citra Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau. Pekanbaru yang sudah menjadi kota metropolitan kini terlihat seperti perkampungan karena sejumlah ruas jalan gelap dan kurangnya penerangan," ujarnya dilansir tribunpekanbaru.com, Rabu (18/9/2024). Kritikan tersebut disampaikan Mardianto karena Pekanbaru merupakan kota yang menjadi wajah pertama yang dilihat oleh para pengunjung yang datang ke Riau, terutama saat tiba di bandara. "Kota Pekanbaru adalah representasi pertama bagi mereka yang datang. Kondisi jalan yang gelap tentu memberikan kesan buruk bagi mereka yang berkunjung," tambahnya. Mardianto menuturkan pengalaman pribadinya beberapa hari yang lalu saat melintas di Jalan Arifin Ahmad, di mana lampu jalan yang seharusnya menerangi malah padam. "Saya kaget melihat kondisi kota yang dulunya gemilang kini tampak suram. Ini tidak mencerminkan Pekanbaru sebagai kota yang berkembang," tuturnya. Selain berdampak pada estetika, Mardianto juga menyoroti aspek keamanan. Menurutnya, kondisi jalan yang gelap meningkatkan risiko terjadinya tindak kriminal seperti perampokan, penjambretan, hingga pemerkosaan. "Dengan kurangnya penerangan, risiko kriminalitas seperti perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, hingga penjambretan bisa meningkat. Dalam kondisi gelap, pelaku kejahatan lebih leluasa beraksi. Sedangkan jika jalan terang, tentu mereka akan berpikir dua kali," jelasnya. Mardianto juga mengkhawatirkan keselamatan pengguna jalan, terutama di malam hari. Menurutnya, minimnya penerangan jalan bisa memicu kecelakaan. "Sudah banyak kasus di mana penerangan yang kurang memadai berdampak pada keselamatan pengguna jalan. Lampu jalan yang padam bisa membahayakan nyawa," ungkapnya. Mardianto dengan tegas menyatakan, Pj Walikota Pekanbaru bertanggungjawab atas permasalahan ini. "Pj Walikota kita tantang. Kalau memang ingin memperbaiki, lakukan sekarang. Masak memperbaiki lampu saja tidak bisa? Jika alasannya soal anggaran atau belum dibayar, itu bisa diatur harusnya. Tergantung bagaimana manajemennya. Tak perlu diajari, itulah tugas seorang Pj Walikota," tegasnya. Lebih lanjut, Mardianto juga menyoroti bahwa status penjabat tidak boleh menjadi alasan untuk tidak serius dalam menjalankan tugasnya. "Tidak bisa beralasan hanya karena Pj, jadi tak serius. Itu tidak benar. Kalau tidak mampu, lebih baik dipecat saja," ujarnya dengan lantang. Mardianto juga mengutip pepatah lama untuk menggambarkan situasi ini. "Kalau mau melihat wajah seorang pemimpin, lihatlah kotanya. Bagaimana wajah pemimpinnya? Biar masyarakat sendiri yang menyimpulkan," tukasnya.(*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |