KUANSING — Selain tidak membayarkan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR), PT Tri Bakti Sarimas (TBS) diduga juga tidak menyetorkan BPJS Ketenagakerjaan karyawan sebesar Rp 11 Milyar. Sementara gaji tersebut tetap dilakukan pemotongannya.

Anggota DPRD Kuansing, Azrori Analke Apas menanggapi terkait permasalahan yang tengah terjadi pada karyawan didalam manajemen PT TBS, dalam sebuah stateman yang dilontarkan anggota dewan yang akrab disapa Dedek itu di sebuah WhatsApp Group (WAG) Anak Melayu Riau, Minggu (07/04/2024).

Menurutnya, PT TBS ini sudah sangat zolim terhadap karyawannya, terlebih ini menyangkut hidup para keluarga karyawan yang masih merupakan tanggungjawab perusahan perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berwilayah operasional di Kecamatan Pucuk Rantau Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

“PT TBS saya dapat info juga tidak membayarkan BPJS TK (Tenagakerja) kurang lebih sebesar Rp 11 Milyar, sedangkan gaji mereka (karyawan) dipotong. Silahkan dikrosscek,” ungkapnya tegas.

Ditambah lagi, sambung Azrori Analke Apas, karyawan yang sekarang masih berstatus sebagai karyawan PT TBS sepenuhnya merupakan tanggungjawab perusahaan tersebut, bukan merupakan tanggungjawab PT Karya Tama Bakti Mulya (KTBM), anak perusahan Surya Dumai Group.

“Meskipun tengah berpolemik, mereka (karyawan) sepenuhnya masih tanggungjawab PT TBS, dan ini tentunya bukan tanggung jawab PT KTBM,” sergahnya.

Diketahui sebelumnya, Kadis Naker Kuansing, Masnur Judin telah memberikan himbauan terhadap seluruh perusahaan ataupun unit kerja, untuk membayarkan gaji dan THR karyawan seminggu sebelum lebaran hari ray Idul Fitri 1445 H / 2024 M.(adv)