PEKANBARU - Viral di media sosial di berbagai grup WhatsApp mengenai tanggapan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Prof Dr Ilyas Husti terkait keberpihakan Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam pesta demokrasi.

Video berdurasi 2 menit 52 detik itu berisi tanggapan akan keberpihakan Ustaz Kondang UAS pada pasangan Abdul Wahid-SF Hariyanto di kontestasi Pilkada November mendatang.

Prof Ilyas menilai sikap yang disampaikan UAS sudah tepat dan tidak ada larangan ulama untuk keberpihakan dalam politik.

"Saya sebagai pribadi ya juga mewakili sebagian cendekiawan, ini pada proporsional yang tepat. Karena ini menyangkut masalah interpretasi. Ini boleh saja bagi semua warga, asal tidak menyudutkan. Saya melihat sosok Abdul Somad, dia punya hak untuk bicara dan punya hak untuk berpendapat dan punya hak untuk keberpihakan," tegas Ilyas.

Ia juga menambahkan, hal tersebut juga tidak dilarang dari pandangan agama. Menurutnya, tidak ada konsep netral dalam Islam, sebab kalau netral itu tidak memilih satupun, itu yang dilarang.

"Sebagai seorang ulama yang sudah menentukan sikap, berarti ulama tersebut sudah melalui beberapa tahap termasuk ijtihad," urainya lagi.

Dengan situasi tersebut, dinilai tidak layak jika ada pihak-pihak yang mem-bully Ustaz Abdul Somad. Langkah itu dinilai tidak tepat.

"Saya mengimbau dalam bulan-bulan politik ini, baik cendikiawan maupun ulama berikanlah pandangan yang menyejukkan. Hak orang jangan diganggu, silahkan perjuangkan hak kita," sambung dalam video tersebut.

Soal tudingan UAS memecah belah umat, Ilyas menilai dengan tegas lihat tidak ada arah kesana. UAS dinilai punya pengalaman yang menginginkan pemimpin Riau ke depan adalah orang yang tepat yang membawa Riau semakin gemilang dan terbilang.

"Dia (UAS) sudah punya pilihan, punya sejarah yang membuat dia punya sikap. Beliau ingin siapa yang sebenarnya dari hatinya ingin memperjuangkan Riau. Jadi Abdul Somad sudah tepat dalam bersikap. Kalau itu pilihannya sebagai ulama mari kita taati, samikna wa atokna. Yang enggak sepaham tinggalkan tapi jangan sampai membuat kekacauan dan kegaduhan. Karena UAS adalah ulama yang harus kita hormati," tutur Ilyas.

Penulis: Yuni
Editor: Riki