PEKANBARU - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus menggenjot pembangunan Desa Mandiri Peduli Gambut dan Mangrove melalui program Perhutanan Sosial.

Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat upaya restorasi dan perlindungan lingkungan di provinsi yang dikenal dengan kekayaan alamnya ini.

Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan mengungkapkan pentingnya kolaborasi dalam mencapai target program Perhutanan Sosial (PS).

"Untuk mensukseskan program ini, kami telah bekerja sama dengan BRGM, KLHK, serta berbagai organisasi non-pemerintah (NGO)," katanya dilansir mcr, Rabu (4/9/2024).

"Kami juga telah membentuk tim di tingkat daerah serta tim Pokja Perhutanan Sosial (PS) untuk memastikan implementasi yang efektif," sambungnya.

Provinsi Riau diberi target luas area Perhutanan Sosial sebesar 1,3 juta hektare.

"Perlu dukungan semua pihak untuk mencapai target tersebut," ujar M Job Kurniawan.

Sosialisasi dan pemahaman masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.

"Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa pengalihan ke program PS tidak hanya akan melindungi hutan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi mereka," tambahnya.

Saat ini, dari target 1,3 juta hektare, Pemprov Riau baru berhasil mencapai sekitar 260 ribu hektare, atau sekitar 20 persen dari total target.

Meskipun demikian, pencapaian ini sudah dianggap signifikan. "Kami akan terus mendukung proses perizinan untuk memastikan bahwa capaian PS di Riau dapat terus meningkat," pungkasnya.(*)