PEKANBARU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru melaporkan, selama Agustus menjadi puncak musim kemarau. Dengan enam kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tercatat di wilayah tersebut. Total luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 2,92 hektare.

"Sebagaimana kami sampaikan, Agustus kemarin adalah puncak musim kemarau. Berdasarkan laporan yang kami terima dari Bidang Kedaruratan, ada enam kejadian Karhutla di Pekanbaru dengan luas lahan yang terbakar sekitar 2,92 hektare," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Candra.

BPBD Pekanbaru terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di wilayah rawan kebakaran, untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Zarman menekankan pentingnya kepatuhan masyarakat terhadap imbauan ini untuk mencegah terjadinya Karhutla di masa mendatang.

"Kami berharap masyarakat dapat mematuhi sosialisasi yang kami sampaikan untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Upaya antisipasi ini dilakukan melalui sosialisasi langsung ke lokasi-lokasi rawan Karhutla, baik yang sudah terjadi kebakaran maupun yang berpotensi," tambahnya.

Zarman juga menyebut bahwa sosialisasi dilakukan tim BPBD di lapangan melalui imbauan langsung, yang ditujukan kepada masyarakat di daerah yang rentan terhadap kebakaran lahan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko Karhutla dan menjaga lingkungan Pekanbaru tetap aman dari bencana kebakaran lahan.

Dengan musim kemarau yang masih berlangsung, BPBD Pekanbaru akan terus meningkatkan upaya pencegahan dan edukasi kepada masyarakat. Agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.

Penulis: Dini

Editor: Riki