PEKANBARU - Pj Gubernur Riau, Dr Rahman Hadi MSi menggelar audiensi dengan DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Riau di kediaman Dinas Gubernur, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru.

Pertemuan ini membahas isu penting terkait revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berdampak pada sektor perumahan di Provinsi Riau.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPD REI Provinsi Riau, Elvi Syofriadi mengungkapkan keprihatinan pihaknya mengenai peraturan daerah yang baru, yaitu Perda Nomor 10 Tahun 2018.

Perda ini, menurutnya, menyebabkan tanah yang sebelumnya sudah dibeli dan bersertifikat kini masuk dalam kawasan hutan.

Akibatnya, banyak proyek perumahan yang telah dibangun anggota REI dan masyarakat mengalami kendala karena status lahan yang berubah menjadi Hutan Produksi Konversi (HPK).

“Karena banyak perumahan yang dibangun REI dan masyarakat lainnya berstatus kawasan Hutan Produksi Konversi, maka kami berharap Pemprov Riau dapat segera merevisi RTRW tersebut,” ungkap Elvi Syofriadi dilansir mcr, Selasa (3/9/2024).

“Kami ingin kawasan-kawasan yang potensial untuk pembangunan rumah, ataupun yang sudah dibeli oleh pengembang, dapat dilepaskan dari status kawasan hutan menjadi kawasan perumahan," sambungnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Pj Gubernur Riau, Dr Rahman Hadi menegaskan komitmennya untuk mengawal proses revisi RTRW. Saat ini, revisi tersebut tengah diproses Pansus DPRD Provinsi Riau.

“Revisi RTRW sudah dalam proses, dan kami berharap semuanya berjalan lancar. Kami berharap tujuan kita untuk keberlanjutan pembangunan di Provinsi Riau dapat tercapai,” ujar Dr Rahman Hadi.

Pj Gubri mengharapkan kolaborasi yang berkelanjutan antara Pemprov Riau dan DPD REI Provinsi Riau untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

“Membangun kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah ini harus dilakukan melalui kerja sama," ucapnya.

"Saya berharap kerjasama antara pemerintah dan REI dapat menyediakan fasilitas dan kenyamanan yang dibutuhkan masyarakat Provinsi Riau, sehingga manfaatnya dapat dirasakan semua,” pungkasnya.(*)