Home / Politik | |||||||||
Dua Versi Baliho Gubri Bermunculan, Abdul Wahid-SF Hariyanto Belum Capai Kesepakatan? Senin, 19/08/2024 | 11:14 | |||||||||
Dua versi baliho Abdul Wahid dan SF Hariyanto yang memiliki posisi berbeda. Perbedaan ini munculkan isu bahwa keduanya masih belum capai kata sepakat meski sudah kantongi SK parpol. (foto:istimewa) PEKANBARU - Meski sudah bisa berlayar karena telah mengantongi dukungan dari partai Nasdem, PDIP dan PKB untuk maju di Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) tahun 2024, pasangan Abdul Wahid-SF Hariyanto diisukan belum mencapai kata sepakat. Pasalnya, hingga hari ini keduanya masih enggan menyebut siapa diantara mereka yang akan jadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Dua versi baliho dan alat sosialisasi lainnya pun bermunculan, di mana versi pertama menuliskan Abdul Wahid sebagai Calon Gubernur Riau sementara SF Hariyanto sebagai Calon Wakil Gubernur Riau. Namun di versi kedua, justru kebalikannya. Baliho dan alat sosialisasi lainnya ini diduga disebarkan oleh pendukung Abdul Wahid dan SF Hariyanto masing-masing. Isu beredar, kubu SF Hariyanto masih belum terima SF Hariyanto menjadi orang nomor dua mengingat ia pernah mencicipi kursi Penjabat (Pj) Gubernur Riau. Menanggapi hal tersebut pengamat politik Dr M Rawa El Amady menyebut wajar jika pendukung menginginkan jagoannya sendiri yang menjadi nomor satu. Namun jika dilihat dari kekuatan dan otoritas sejak awal, Rawa menilai posisi Abdul Wahid sebagai calon gubernur tidak akan tergeser. Terlebih dari tiga partai yang secara resmi telah mengusung mereka, nama Abdul Wahid sudah didapuk sebagai calon gubernur. "Yang punya otoritas sejak awal itu 'kan Wahid. Kalau PDIP sudah menempatkan Abdul Wahid sebagai calon gubernur, itu 'kan suaranya sudah mayoritas, tidak mungkin SF itu bisa dibalik (menjadi gubernur)," kata dia kepada halloriau.com, Senin (19/8/2024). Rawa menilai, SF Hariyanto bahkan tidak punya peluang untuk menggeser Abdul Wahid sebagai calon gubernur. "Peluang SF itu untuk jadi gubernur tidak ada. Karena pertama 'kan di PKB sudah jelas tidak mungkin SF jadi gubernur, kedua dari PDIP nama SF juga wakil gubernur. PDIP tidak mungkin mau diatur oleh dia. Mereka (PDIP) masih kuat karena pendukungnya itu sangat kuat afiliasinya ke Soekarnois atau PDIP. Terlebih ketua DPD PDIP Riau (Zukri) itu teman dekatnya Abdul Wahid. Ketua Nasdem (Willy Aditya) juga dekat dengan Abdul Wahid. Semua dukungan itu karena Abdul Wahid. Jadi tidak mungkinlah," pungkasnya. Penulis: Rinai
|
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |