Home / Hukrim | ||||||
Terus Berlanjut, Dugaan SPPD Fiktif Sekwan Riau Bakal Seret Anggota Dewan? Senin, 05/08/2024 | 22:58 | ||||||
Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi.(foto: sri/halloriau.com) PEKANBARU - Polda Riau saat ini terus melakukan penyelidikan terhadap dugaan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif di Sekretariat DPRD Riau periode 2020-2021. Dimana, dari proses penyidikan, ditemukan SPJ luar daerah yang fiktif sebanyak 12.604. Dengan tiket keseluruhan yang sudah terverifikasi di Lion Group saat penyelidikan menjadi 35.836 tiket yang tentunya terindikasi fiktif. "Kita sudah koordinasi dengan BPKP terkait PKN. Seluruh data yang kita punya baik keterangan saksi sudah kita serahkan secara bertahap," kata Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi, Senin (5/8/2024) malam. Kombes Pol Nasriadi menyebutkan pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang mungkin terlihat ataupun mengetahui dugaan penyimpangan anggaran tersebut. "Siapapun dia akan kita mintai keterangan. Siapapun orangnya, asalnya berhubungan dengan struktur ataupun hubungan kerja akan kita proses, anggota dewan sekalipun orangnya," ungkapnya. "Namun hingga saat ini kita belum sampai ada tahap pemanggilan anggota dewan. Masih pada tahap pelaksana. Kalau memang nanti sampai berhubungan dengan anggota dewan, kita akan panggil," tambahnya. Terkait puluhan ribu tiket maskapai penerbangan yang terindikasi fiktif, Kombes Pol Nasriadi menyebutkan masih dalam proses pendalaman. Namun, sebagian besar sudah terbukti fiktif. "Ini baru indikasi, bisa iya bisa tidak. Tapi sudah kita lakukan verifikasi kepada pihak maskapai, memang fiktif. Kan mereka juga punya file tentang tiket yang mereka cetak, apabila nomor tidak terdaftar pada sistem mereka, berarti terbukti mereka tidak mencetak tiket tersebut. Apalagi saat itu pada masa covid-19 tidak ada penerbangan ke luar Provinsi Riau," tuturnya. Disinggung mengenai Perhitungan Kerugian Negara (KPN), Kombes Pol Nasriadi mengaku belum mengetahui jumlah pasti. "Kita belum tahu berapa jumlahnya, yang pasti angkanya sangat fantastis. Terkait hal itu kita tunggu lah hasil dari BPKP," pungkasnya. Penulis: Sri Wahyuni |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |