Home / Meranti | ||||||
Tak Kunjung Ada Kerja Sama Media di Humas, Ini Kata Bupati Meranti Kamis, 15/04/2021 | 16:57 | ||||||
Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SELATPANJANG - Hingga saat ini tidak ada kejelasan mengenai kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti dengan pihak media yang diakomodir oleh Bagian Humas. Terkait hal itu, rupanya Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil ingin memberikan persyaratan bagi media yang ingin menjalin kerjasama, salah satu diantaranya adalah wartawan yang aktif menulis berita. "Uang memang ada Rp300 juta di Humas, cuma nanti kalau dibagi mungkin dapat Rp100 ribu. Sekarang ini harus dibedakan dengan yang dulu. Saya kepingin lihat tulisan- tulisan kawan media, kalau tak jelas, mending tak usah. Nanti kita kumpulkan tulisan kawan-kawan, kalau tak pernah menulis, tak ada tulisannya, macam mana tu," kata Adil, Rabu (15/4/2021). Bupati menginginkan wartawan senantiasa mengontrol kinerja kepala dan ASN di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. "Saya ingin wartawan itu mengontrol kinerja OPD dan harus dipantau, jangan berita peresmian saja. Saya ingin kalian itu mengontrol bukan mengekpos begitu saja, saya ingin OPD pemerintahan saya ini bekerja, sekarang ini tak ada 86, 86 lagi," kata Adil lagi. Adil menambahkan dirinya ingin melihat sejauh mana perkembangan awak media di Kepulauan Meranti. Dengan kondisi keuangan yang terbatas, Bupati hanya ingin mengakomodir wartawan yang profesional dengan produk jurnalistiknya. "Rekap kliping berita itu kan nanti sama saya, dan saya mau lihat mana wartawan, mana yang tidak, kalau tidak ya tidak lah, kalau wartawan tak ada tulisan, macam mana pula. Apa lagi copy paste saya tak mau yang macam gitu, saya sekarang sedang mencari format macam mana dalam keadaan seperti ini bisa mengatasi persoalan- persoalan wartawan ini," ungkap Adil. "Sebelumnya maaf, kalau kawan media itu mau menuntut, apa yang mau dituntut, uangnya tidak ada, anggaran kesehatan dan pendidikan saja kita kurangi. Dengan cara begini akan terjadi seleksi alam, yang tidak profesional akan tenggelam dan ini sudah waktunya. Kecuali duit kita banyak, sekarang ini belum bergerak saja sudah kena kurang, semua imbas dari refocussing," pungkasnya. Penulis : Ali Imroen |
||||||
|
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |