JAKARTA - Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah memulai produksi All New Kona Electric di pabriknya di Cikarang, Bekasi, Jabar dengan harga perkiraan mencapai Rp500 juta.

Namun, pertanyaan muncul apakah pabrik ini akan mampu menghasilkan mobil listrik dengan harga lebih terjangkau, sekitar Rp300 juta?

Chief Operating Officer PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto optimis dengan kemungkinan tersebut.

"Kami tidak hanya mampu memproduksi mobil listrik kelas premium atau menengah seperti Ioniq 5 N atau Ioniq 6, tetapi juga memiliki potensi untuk merakit mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau," ungkapnya dilansir detik.com, Minggu (14/7/2024).

Frans menekankan, Hyundai tidak hanya mengutamakan harga murah, tetapi lebih fokus pada nilai yang diterima oleh konsumen.

"Kami menganggapnya sebagai pilihan cerdas bagi konsumen. Menghilangkan fitur untuk menurunkan harga bukanlah tujuan kami, yang terpenting adalah memberikan nilai yang optimal bagi konsumen," tambahnya.

Sementara itu, Hyundai baru-baru ini merilis teaser dari model terbaru mereka, Hyundai Inster, yang diambil dari basis Hyundai Casper.

Model ini diharapkan menjadi mobil listrik termurah Hyundai dengan jangkauan hingga 355 km per pengisian daya, menurut standar WLTP.

Hyundai menargetkan harga Inster di bawah 21.500 USD (sekitar Rp350 juta), menjadikannya pilihan menarik di segmen mobil listrik ekonomis.

Dengan pabrik Hyundai di Indonesia semakin berkembang, harapan untuk produksi mobil listrik lebih terjangkau semakin nyata.

Hyundai berkomitmen untuk terus mendukung pasar mobil listrik di Indonesia dengan inovasi dan teknologi terbaru.(*)