Home / Pemprov Riau | ||||||
Evaluasi Lintas Sektoral Kesehatan Ibu dan Anak, Ini Target Pj Gubri Kamis, 13/06/2024 | 14:01 | ||||||
Pj Gubri, SF Hariyanto buka evaluasi lintas sektoral kesehatan ibu dan anak guna cegah stunting (foto/int) PEKANBARU - Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto, membuka secara resmi kegiatan evaluasi lintas sektoral kesehatan ibu dan anak serta pencanangan intervensi serentak pencegahan stunting se-Provinsi Riau. Acara ini digelar di Hotel Furaya Pekanbaru pada Kamis, 13 Juni 2024, dan berlangsung selama tiga hari dari 12 hingga 14 Juni 2024, dihadiri oleh Dinas Kesehatan dari 12 kabupaten dan kota se-Provinsi Riau. Hariyanto menegaskan bahwa acara ini adalah salah satu upaya Pemerintah Provinsi Riau dalam mewujudkan rencana pembangunan jangka menengah dan panjang, dengan tujuan meningkatkan koordinasi dan integrasi lintas sektor dalam program pembangunan Provinsi Riau. "Kami membahas bidang kesehatan masyarakat, yaitu program kesehatan ibu dan anak serta gizi masyarakat. Hasil evaluasi ini akan langsung kami tindaklanjuti," ujarnya. Pj Gubri juga mengingatkan bahwa tahun ini adalah akhir dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau 2019-2024, sehingga banyak hal strategis yang perlu dilakukan untuk pembangunan di Provinsi Riau ke depan. Dalam lima tahun terakhir, berbagai upaya telah dilakukan di bidang kesehatan, termasuk program nasional penanggulangan stunting. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Riau pada 2023 sebesar 13,6 persen, turun dari 17 persen pada 2022. "Penurunan 3,4 persen ini menempatkan Riau sebagai provinsi dengan urutan ketiga terendah stunting di Indonesia. Kabupaten Kampar mencatat prevalensi terendah sebesar 7,6 persen, diikuti Kota Pekanbaru dengan 8,7 persen," ungkap Hariyanto. Hariyanto berharap tren penurunan ini berlanjut sehingga pada 2025 prevalensi stunting di Riau bisa turun lagi 3,4 persen, mencapai angka satu digit. "Pencegahan stunting harus dimulai dari calon pengantin, ibu hamil, dan anak usia lima tahun ke bawah. Masalah kesehatan ibu dan anak serta gizi tidak bisa diselesaikan hanya oleh sektor kesehatan, tetapi harus melibatkan seluruh pihak terkait," tambahnya. Hariyanto mengharapkan agar di akhir pertemuan muncul rumusan berupa langkah-langkah strategis dalam bentuk rencana tindak lanjut dari setiap kabupaten dan kota, yang berkolaborasi dan berintegrasi dengan program pemerintah untuk masyarakat. "Mari kita dukung pencanangan intervensi serentak pencegahan stunting di Riau agar target penurunan stunting menjadi satu digit dapat tercapai," tandasnya dikutip dar MC riau.go.id. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan partisipasi aktif seluruh pihak terkait, Riau bertekad mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, menjadikan provinsi ini sebagai contoh sukses dalam pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat. (*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |