Home / Hallo Sumbar | ||||||
Pemko Bukittinggi Cari Solusi Tanggulangi Banjir Ngarai Sianok Senin, 03/06/2024 | 20:55 | ||||||
Wakil Walikota Bukittinggi, Marfendi meninjau rumah warga terdampak luapan sungai Ngarai Sianok.(foto: antaranews.com) BUKITTINGGI - Pemko Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) bergerak cepat untuk mencari solusi terkait musibah banjir yang kerap melanda aliran Sungai Ngarai Sianok. Banjir yang terjadi akibat jebolnya salah satu sumbatan di aliran hulu sungai telah terjadi beberapa kali, menyebabkan kekhawatiran di kalangan warga setempat. Wakil Walikota Bukittinggi, Marfendi, menyatakan bahwa pihaknya akan meminta kajian dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) jika Pemprov Sumbar tidak dapat memberikan solusi yang memadai. "Kami akan meminta kajian BKSDA jika dari Pemprov Sumbar tidak ada solusi, kami akan minta ke pusat," ujar Marfendi dilansir antaranews.com, Senin (2/6/2024). Marfendi, bersama Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Camat Guguk Panjang, mengunjungi langsung lokasi banjir untuk meninjau kerusakan yang terjadi. "Kejadian tadi tanpa adanya hujan, tiba-tiba saja. Nantinya BKSDA kami minta bekerjasama mengecek titik aliran yang jebol. Normalisasi sungai diperlukan agar kejadian tidak berulang," tuturnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir ini, mirip dengan kejadian banjir bandang di Kabupaten Agam. "Tidak ada korban jiwa karena di kejadian serupa pada akhir april lalu sudah dilarang adanya aktivitas jual beli di bibir sungai," jelas Marfendi. Namun, dampak dari kejadian kali ini lebih besar dibanding sebelumnya, dengan beberapa warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka di daerah yang lebih aman. Camat Guguk Panjang, Yelrizon melaporkan, tujuh rumah mengalami kerusakan berat, dan 14 Kepala Keluarga (KK) terdampak. "Ada tujuh rumah yang rusak, puluhan orang mengungsi ke rumah saudaranya. Proses rekonstruksi disegerakan. Sungai ngarai sianok di bawah pengawasan Pemprov Sumbar," sebutnya. Saat ini, proses sosialisasi mengenai pemindahan permanen warga atau relokasi sedang dilakukan. "Relokasi sedang diupayakan. Saat ini proses sosialisasi kepada warga karena lokasi saat ini sudah tidak layak ditempati," ujarnya. Pemko Bukittinggi berharap dengan normalisasi aliran sungai dan kerjasama dengan pihak terkait, bencana banjir yang berulang dapat dicegah di masa mendatang.(*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |