BINTAN - Penangkaran Penyu Nirwana Gardens melaksanakan kegiatan pelepasan 219 ekor tukik Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) ke laut pada 24-25 Mei lalu. Acara ini melibatkan staf penangkaran serta para tamu yang turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian salah satu spesies penyu yang paling terancam punah di dunia.

Penemuan sarang telur ketiga pada 2 Mei 2024 menjadi momen penting dalam program konservasi Nirwana Gardens, Bintan, Kepulauan Riau. Tukik-tukik dari sarang tersebut diperkirakan akan menetas antara 29 Juni hingga 4 Juli 2024.

Penyu Sisik memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan terumbu karang, dengan memakan spons yang dapat mengontrol populasi spons dan mencegah kerusakan terumbu karang akibat pertumbuhan berlebih.

Namun, penyu sisik menghadapi berbagai ancaman, termasuk hilangnya habitat, pencemaran, dan perburuan liar. Dengan populasi betina yang bersarang semakin sedikit, setiap telur baru sangat penting bagi kelangsungan hidup spesies ini. Maka itu, Nirwana Gardens tidak hanya fokus pada penangkaran, tetapi juga pada penciptaan lingkungan aman bagi tukik-tukik yang baru menetas.

Sebagai bagian dari upaya konservasi, Nirwana Gardens rutin mengadakan aktivitas pembersihan pantai. Pada tanggal 2 Mei 2024, staf sukarelawan berhasil mengumpulkan 240 kg sampah dari wilayah pesisir dan pedalaman sekitar pantai Banyu Biru Villa. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan pantai dan menyediakan habitat yang lebih baik bagi penyu-penyu tersebut.

Staf Nirwana Gardens bekerja tanpa lelah untuk melindungi Penyu Sisik yang masuk dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah (IUCN). Mereka juga berupaya mendidik pengunjung dan masyarakat lokal tentang pentingnya konservasi spesies ini, agar generasi mendatang tetap dapat menyaksikan keindahan dan keberagaman ekosistem laut kita.

Dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi, Nirwana Gardens berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pelestarian Penyu Sisik serta menjaga keseimbangan ekosistem laut di masa depan. (Rls)