Home / Pendidikan | ||||||
Sarasehan dan Bedah Buku, Dua Lembaga Tinggi Negara Hadir di UIR Sabtu, 25/05/2024 | 16:52 | ||||||
UIR gelar sarasehan dan bedah buku "Tindak Pidana Lingkungan" karya Hakim Agung Dr Prim Haryadi (foto/ist) PEKANBARU - Universitas Islam Riau (UIR) mengadakan acara Sarasehan dan Bedah Buku dengan tema "Tindak Pidana Lingkungan" karya Dr Prim Haryadi, SH, MH, seorang Hakim Agung RI. Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium lantai IV Gedung Rektorat UIR, Sabtu (25/5/2024). Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi, SH, MH tentunya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang mempertemukan praktisi dengan akademisi, dengan harapan dapat memajukan institusi Perguruan Tinggi (PT). "Selamat datang kepada yang mulia Hakim Agung Republik Indonesia dikampus Universitas Islam Riau, kampus tertua di Provinsi Riau," sapa Rektor saat memberi sambutan. Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi RI Prof Dr Saldi IsraSH, sebagai keynote speaker menyampaikan buku ini terbit pada Mei 2024 berisi 5 bab, membahas soal kebijakan penegakan hukum lingkungan dalam undang-undang, dan bagaimana penerapannya di peradilan. "Bab 5 bicara soal study kasus tentang bagaimana penerapan hukum yang tertulis, seperti apa surat dakwaan, bagaimana tuntutan hukuman dan yang paling penting adalah apa putusan dan pertimbangan hukum mengenai alasan majalelis hakim mengambil putusan," sebut Prof Saldi. Sejalan dengan itu penulis buku Dr Prim Haryadi, SH, MH menyampaikan dalam buku terdapat 5 study kasus dan 5 pula kaidah hukum, berhubungan dengan kasus polusi kebakaran hutan dan lahan, dan pembaratan liar. Bertindak sebagai pembedah Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Andalas Prof Dr Elwi Danil, SH, MH Penanggap buku Ketua Program Studi Magister Hukum Program Pascasarjana Universitas Nasional Prof Dr Rumainur, SH, MH, Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru Dr H Siswandriyono SH, MHum dan Kepala Pusat Pengembangan dan Standarisasi Kebijakan Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan Dr Hardian, SH, MH. Sementara itu giat bedah buku dipandu oleh Dr. Charles Simabura, SH, MH. Ia melihat sejak 10 tahun terakhir mulai banyak hakim yang menulis, ini menjadi temuan baru bagi akademisi dan praktisi dalam menceritakan kasus sehingga jadi ruang untuk look in book and look in action. (*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |