Home / Politik | ||||||
Perkara 'Jangan Pilih Orang Luar Riau', Pengamat: Yang Dimaksud Bukan Edy Natar Rabu, 22/05/2024 | 19:44 | ||||||
Ucapan Wan Abu Bakar (kanan) soal jangan sampai Riau dipimpin oleh orang luar Riau diketahui menyinggung beberapa pihak tak terkecuali Edy Natar Nasution (kiri) (foto:int) PEKANBARU - Pernyataan mantan Gubernur Riau Wan Abu Bakar mengenai pemimpin di tingkat kabupaten/kota hingga Provinsi Riau harus orang asli Riau menuai polemik. Diketahui, ucapan Wan Abu Bakar itu dilontarkannya saat perhelatan halalbihalal sekaligus silaturahmi masyarakat Pelalawan yang berada di Kota Pekanbaru, Jumat (17/5/2024) lalu. "Pemimpin kita yang akan datang apakah itu gubernur, bupati dan walikota nanti. Jangan sampai nanti Riau ini dipimpin oleh orang luar Riau," ujarnya dalam video yang telah beredar luas di media social. Ucapan Wan Abu Bakar itu diketahui menyinggung banyak pihak terutama bakal calon (bacalon) Gubernur Riau untuk Pilkada 2024 nanti, Edy Natar Nasution. Menurut Mantan Danrem 031 Wirabima itu, banyak pihak yang menyangkutpautkan pernyataan Wan Abu Bakar kepada dirinya mengingat ada marga Nasution dibelakang namanya. "Apakah karena ada tercantum marga Nasution di belakang nama saya diidentikkan bukan anak asli Riau?" tanya Edy yang diketahui lahir di Kabupaten Bengkalis itu. Edy bahkan meminta Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) untuk turun tangan menjelaskan secara lengkap apa yang dimaksud putra daerah atau orang asli Riau tersebut. Menanggapi hal itu, pengamat komunikasi politik dari Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Dr Aidil Harris, menilai bahwa ucapan Wan Abu Bakar tak bisa dengan mudah langsung dimaknai sebagai suatu sikap primordialisme. Dikutip dari KBBI, primordialisme adalah ikatan dalam kehidupan sosial yang dipegang teguh oleh seseorang, baik berupa suku bangsa, kepercayaan, ras, kebudayaan dan adat di daerah kelahiran dan lain sebagainya. Menurut pandangan Aidil, yang dimaksud Wan Abubakar bukanlah Edy Natar Nasution. Aidil menilai bahwa ucapan Wan Abubakar tersebut lebih kepada sebuah peringatan atau antisipasi terhadap orang atau kelompok-kelompok tertentu di luar Edy Natar Nasution. Orang atau kelompok tertentu tersebut, menurut pendapat Aidil, adalah orang-orang yang tak betul-betul memahami kondisi Riau namun hanya ingin mengambil keuntungan. "Saya sebenarnya menangkapnya, kita jangan berpikir primordial ya. Kalau berpikir primordial juga sangat dangkal. Saya melihatnya, bukan berarti saya membela Pak Wan, tapi mungkin ada hal terbersit dalam pemikiran beliau untuk mengantisipasi kelompok-kelompok tertentu yang mungkin di luar Pak Edy Natar. Bisa saja begitu," kata Aidil saat dihubungi halloriau.com, Selasa (22/5/2024). Aidil juga menyayangkan sikap Edy Natar yang terlalu cepat merespon meskipun Wan Abu Bakar tak pernah menyebut nama tertentu. "Kan tidak menunjuk Pak Edy, cuma beliau langsung merespon sebelum menganalisa isi pesannya. Itu yang kita khawatirkan. Mungkin menurut pandangan saya, yang dimaksud Pak Wan itu bukan Pak Edy Natar. Mungkin bisa saja politisi lain gitu 'kan," sebutnya. Aidil juga menilai bisa saja Wan Abu Bakar memiliki niat baik atau memang menyasar kelompok tertentu namun penyampaiannya justru menimbulkan interpretasi yang berbeda. "Saya rasa tidak seperti yang dituding pak Edy. Menurut saya, ya. Saya yakin ada sesuatu yang diinginkan pak Wan atau ada kelompok tertentu yang ia sasar tapi ternyata dengan cara begini interpretasi orang berbeda," jelasnya. Meskipun begitu, Aidil juga menilai ucapan Wan Abu Bakar memang rawan menimbulkan polemik dan menyinggung pihak-pihak tertentu. "Tapi apa yang diucapkan Pak Wan di satu sisi memang bisa membuat orang yang dalam konteks orang luar Riau jadi tersinggung. Makanya hal-hal begitu memang tidak perlu diungkapkan, tapi mungkin maksud beliau juga bukan begitu. Ini perspektif saya, ya," tegasnya. Orang Riau yang dimaksud Wan Abu Bakar menurut pandangan Aidil adalah orang yang betul-betul memahami kondisi nyata Provinsi Riau. "Kita harus paham juga memberikan interpretasi terhadap statement pak Wan. Jadi orang luar Riau yang dimaksud pak Wan itu bisa saja memang orang Riau yang memang betul-betul paham kondisi Riau, mengerti kondisi Riau dan syukur-syukur juga lahir di Riau," pungkasnya. Penulis: Rinai
|
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |